KSP Moeldoko Tanggapi Pemadaman Listrik Berhari-hari di Sumatera, Sebut akan Dievaluasi Pemerintah
Ia menjelaskan alasan penanganan listrik di Pulau Sumatera jauh lebih lambat dibanding blackout yang terjadi di wilayah di Pulau Jawa.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KSP Moeldoko Tanggapi Pemadaman Listrik Berhari-hari di Sumatera, Sebut akan Dievaluasi Pemerintah
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko angkat bicara terkait pemadaman listrik berhari-hari yang terjadi di Pulau Sumatera.
Pemadaman listrik di Sumatera utamnya terjadi di Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) dan juga berdampak hingga ke Aceh.
Pemadaman listrik yang disebabkan karena gangguan pada transmisi SUTT 275kV Lubuk Linggau – Lahat berlangsung hingga tiga hari, membuat warga merugi.
“Ya perlu kita evaluasi," kata Moeldoko di Gedung Krida Bhakti, Jakarta Pusat, Jumat (7/6/2024), dikutip dari Kompas.com.
Ia menjelaskan alasan penanganan listrik di Pulau Sumatera jauh lebih lambat dibanding blackout yang terjadi di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat pada 2019 lalu.
Karena itu, kata dia, kapasitas listrik di Sumatera perlu diperkuat sehingga potensi pemadaman listrik ke depan bisa diantisipasi.
"Di Sumatera sendiri memang perlu ada penguatan kapasitas sehingga kalau terjadi sesuatu lagi, dicari di mana sumber-sumber yang bisa dialirkan ke sana. Itu bedanya," kata Moeldoko.
Baca juga: Listrik Padam Total, PLN Lampung Siap Hadapi Gugatan Warga dan Bertanggung Jawab: Kami Ikuti Aturan
Ia menyebutkan, kapasitas listrik di Pulau Jawa jauh lebih besar sehingga bisa diakomodasi dengan pembangkit listrik di wilayah lain yang tidak terdampak.
Disamping itu, Moeldoko menyebut, PLN seharusnya lebih fleksibel mengantisipasi potensi defisit di sejumlah wilayah pada 2026.
Proyeksi defisit ini berdasarkan pada peningkatan signifikan permintaan pasokan listrik utamanya di Kalimantan dan Sulawesi seusai pandemi Covid-19.
"PLN memang perlu lebih fleksibel sehingga pengembangan-pengembangan listrik yang melalui wilayah-wilayah khusus perlu dikembangkan lagi," kata Moeldoko.
Moeldoko menuturkan, pembangunan suatu wilayah memang harus dibarengi dengan pembangunan sarana prasarana krusial termasuk listrik dan air.
"Memang risikonya kalau sebuah wilayah mengalami pertumbuhan, karena investasi akan membangun pabrik, karena pertumbuhan populasi harus membangun perumahan, listrik memang harus dipikirkan inline dengan infrastruktur yang lain," ujar dia.
Moeldoko menyebutkan, pemerintah telah memasukkan peningkatan kapasitas daya ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pemerintah Aceh Selatan Terima Penghargaan Serambi Ekraf 2025 |
![]() |
---|
Tragis! Ekses Gedung DPRD Makassar Terbakar, 3 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Malam Mencekam! Gedung DPRD, Sejumlah Mobil hingga Motor di Makassar Hangus Terbakar |
![]() |
---|
Pemerintah Aceh Komit Beri Ruang bagi Pelaku Ekonomi kreatif |
![]() |
---|
Serambi Kenalkan Karakter GAM Cantoi pada Malam Penghargaan Serambi Ekraf Awards 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.