Berita Banda Aceh

Prodi PAI FTK UIN Ar-Raniry dan Ikapi Aceh Bahas Penulisan Buku PAI Madrasah dan Sekolah

Prodi PAI FTK UIN Ar-Raniry bekerjasama dengan IKAPI Aceh mengadakan kegiatan Workshop Penulisan Buku PAI Madrasah dan Sekolah

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Prodi PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh bekerjasama dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Aceh mengadakan kegiatan Workshop Penulisan Buku PAI Madrasah dan Sekolah, Selasa (4/6/2024) 

SERAMBINEWS.COM - Program Studi Pendidikan Agama Islam (Prodi PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh bekerjasama dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Aceh mengadakan kegiatan Workshop Penulisan Buku PAI Madrasah dan Sekolah, Selasa (4/6/2024)

Dr. Muhibuddin Hanafiah, M.Ag menjadi fasilitator kegiatan dan sekaligus moderator acara membuka kegiatan dengan lafadh Basmallah.

Kegiatan ini diawali dengan penyampaian kata sambutan oleh Ketua Prodi PAI, Dr. Marzuki Abubakar, M.SI. Turut berhadir sejumlah dosen PAI dan Anggota IKP Aceh.

Workshop berlangsung setengah hari di ruang rapat dekan FTK UIN Ar-Raniry.

Prof H M Hasbi Amiruddin, MA selaku Ketua IKAPI Aceh dalam arahannya menyatakan bahwa banyak buku pelajaran yang beredar di sekolah dan madrasah di Aceh mengandung masalah dari berbagai aspek, seperti kebahasaan, isi (keilmuan) dan ketidaksinkronan dengan konteks agama dan budaya Aceh.

Sebagian besar buku-buku pelajaran yang beredar di sejumlah lembaga pendidikan di Aceh berjalan tanpa melalui proses verifikasi kepatutan dalam penulisan (kebahasaan), dan kesesuaian dengan nilai-nilai moral dan agama yang dianut masyarakat Aceh.

Demikian juga masih banyak buku ajar yang ditemukan terjadi pelbagai kesalahan atas sejumlah informasi yang ditulis pada buku tersebut. Kesalahan yang lain juga terjadi yaitu pada keterbatasan pengetahuan penulis tentang suatu daerah yang berkaitan dengan tokoh, tempat dan kejelasan peristiwa yang ditulis secara salah.

Hal ini akibat dari kelalaian penerbit yang tidak memperhatikan kompetensi penulis yang bukan pada bidang keilmuannya.

Berangkat dari kekhawatiran inilah IKAPI Aceh merasa terpanggil untuk mengajak, mendorong dan memotivasi penulis lokal di Aceh terutama dari kalangan dosen untuk menulis kembali buku-buku pelajaran di sekolah dan madrasah secara benar dan informatif.

Baca juga: VIDEO KPI UIN Ar-Raniry Gelar Workshop, Ketua Askopis Bocorkan Kriteria Lulusan Bermutu

Sejatinya buku-buku yang beredar di Aceh ditulis oleh penulis Aceh sendiri dengan nuansa keislaman dan keacehan yang otentik dan dapat dipertanggungjawabkan. Harus diakui bahwa IKAPI tidak akan mampu bekerja sendiri untuk mengawal permasalahan ini.

Karena itu dosen dianggap pihak yang paling berkompeten untuk menulis buku-buku dimaksud. Dalam kesempaan workshop inilah Hasbi mengajak kalangan dosen PAI agar bersama-sama menulis buku pelajaran untuk sekolah dan madrasah dalam berbagai disiplin ilmu keagamaan dan jenjang sekolah/madrasah yang ada di Aceh secara bertahap.

Sementara dari unsur IKAPI Aceh lainnya yang turut berhadir adalah Dr. Syamsul Bahri, M.Ag, Dr. Murni, M.Ag, Dr. Nurma Dewi, M.Ag, Dr. M Chalis, M.Ag dan Dr. Ainal Mardhiah, M.Ag.

Menurut Syamsul Bahri, anggota IKAPI Aceh dan juga guru pada MAN 2 Banda Aceh, perguruan tinggi adalah lumbung ilmu pengetahuan, dosen PAI sejatinya penulis buku-buku daras PAI untuk madrasah dan sekolah di Aceh.

Menulis buku daras tentu harus mengikuti standar nasional dan kemudian kita kontekstualkan dengan nuansa dan karakteristik budaya Aceh.

Adapun langkah menuis buku daras adalah melakukan pemetaaan kebutuhan terlebih dahulu, kemudian mempelajari juknis buku nasional, Modul Kurikulum Merdekan dan kebijakan pemerintah lainnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved