Berita Pidie
Alumni dan Pendiri Bertekad Kembalikan Kejayaan Dayah Al-Furqan Bambi Pidie
Para alumni dan pendiri Dayah Terpadu Al-Furqan Bambi, Pidie, sepakat untuk membenahi serta mengembangkan pendidikan tersebut untuk masa mendatang
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Para alumni dan pendiri Dayah Terpadu Al-Furqan Bambi, Pidie, sepakat untuk membenahi serta mengembangkan pendidikan tersebut untuk masa yang akan datang.
Kesepakatan ini tercapai dalam sebuah pertemuan di Banda Aceh, beberapa waktu lalu.
“Yayasan yang mengelola dayah beserta para alumni, meminta pendiri yang juga pimpinan pada periode pertama, yaitu Ustaz DR. Tgk. HM Jamil Ibrahim, SH, MH, MM, menjadi ketua pembina, ditambah beberapa orang alumni yang dipandang berkemampuan dalam pengembangan tersebut,” ungkap Dr Muslim Daud, pimpinan alumni Dayah Al-Furqan Bambi, kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Minggu (9/6/2024).

Ia menyebutkan, kesepakatan tersebut dihasilkan dari hasil musyawarah pimpinan dayah Al-Furqan dengan melibatkan organisasi alumni yang sudah lama terbentuk.
Dr Muslim pun mengirimkan hasil wawancaranya dengan Ustaz HM Jamil Ibrahim, terkait upaya untuk mengembalikan kajayaan Dayah Al-Furqan Bambi Pidie. Berikut petikannya:
Kapan Dayah Al-Furqan Bambi didirikan serta siapa pencetusnya?
Cikal bakal berdirinya Dayah Al Furqan adalah hasil konsensus bersama di antara para cendekiawan, pemuka masyarakat, dan ulama-ulama di Pidie pada awal tahun 1980an.
Ide pendirian yang ingin dicapai diantaranya adalah pendidikan terpadu sesuai dengan tuntutan zaman.
Meskipun pada tahap awal peminat dari masyarakat tidak banyak, karena belum difahami dengan baik bentuk pendidikan seperti ini.
Bupati Pidie H. Nurdin Abdul Rachman meminta supaya ide tersebut dilanjutkan, dan kemudian diserahkan kepada beberapa orang ulama, di antaranya Tgk A. Wahab Muridillah, serta perwakilan Pemda Pidie yaitu, Bapak Wahid Hanafiah, di saat itu beliau pada bidang Kesra Kantor Bupati Pidie.
Gagasan ini mendapat dukungan penuh dari Dandim Pidie dan Kapolres Pidie.
Baca juga: Wisuda 42 Santri Al-Furqan Bambi, Ini Pesan Bupati Pidie
Berdasarkan hasil musyawarah di Kantor Bupati, maka untuk menindaklanjuti rencana tersebut diserahkan kepada saya (Jamil Ibrahim).
Sehingga saya melakukan studi banding ke Pulau Jawa untuk mengunjungi beberapa pondok pesantren yang telah maju seperti Gontor di Ponogoro dan lain-lain, bahkan sekaligus meminta beberapa orang untuk dapat mengirim tenaga pengajar seperti untuk praktek bahasa (Arab dan Inggris).
Kalau begitu, apakah dapat dikatakan bahwa Dayah Al-Furqan itu adalah milik masyarakat?
Benar, karena awalnya lokasi Dayah Al-Furqan sekarang merupakan sumbangan swadaya masyarakat.
Tgk A. Wahab Muridillah turut membuka pengajian secara rutin di lokasi tersebut, sebelum Dayah Al Furqan berdiri, karena di lokasi tersebut sudah ada sejumlah fasilitas pendukung.
Pertengahan tahun 1980-an Dayah Al-Furqan sudah menjadi favorit di Aceh, karena satu-satunya dayah terpadu.
Sebelumnya memang sudah ada juga di Langsa dalam bentuk madrasah, yang dikenal dengan MUQ dan banyak diminati.
Baca juga: Kisah Ibu Mencari Anaknya di Medan Hingga Dibantu Haji Uma, Zuwairiah: Aneuk Lon Aneuk Lon
Pada saat berdiri, Dayah Al Furqan Bambi sudah memiliki yayasan tersendiri yang disebut Yayasan Pesantren Modern Terpadu.
Bapak Wahid Hanafiah ditunjuk sebagai ketua yayasan dan saya sebagai wakil ketua yang juga menjabat sebagai kepala madrasah, sedangkan yang lainnya sebagai pengarah.
Saya sendiri sekarang sebagai Ketua Pembina Yayasan akan menyerahkan estafet kepemimpinan kepada yang lebih layak dan memiliki minat mengembangkan pendidikan dayah.

Bagaimana kondisi Dayah Al-Furqan Bambi sekarang?
Itulah awal timbul perhatian dan kepedulian para alumni yang pernah mendapatkan pendidikan di sana dan banyak yang sudah berhasil untuk mengembangkan kembali Dayah Al-Furqan.
Dan para alumni meminta kesediaan saya untuk kembali ikut serta untuk memikirkan kemajuan Dayah Al-Furqan.
Maka kami menindaklanjuti keinginan para alumni dan menetapkan beberapa orang untuk menjadi pengurus, baik di unsur pembina, pimpinan, dan bidang pengawasan.
Sehubungan dengan itu mulai pertengahan tahun 2023 sudah membahas untuk pengembangannya dengan mengadakan musyawarah para alumni.
Baca juga: 3 Pelajar MTS Ahsan Qurani Juara Lomba Azan hingga Tilawah di Al Furqan Bambi
Dimana para alumni turut serta menyumbangkan dana untuk pengembangan tersebut, di antara bantuan kepada anak yatim yang khusus direkrut menjadi murid. Kabar baiknya bahwa Pemerintah Kabupaten Pidie akan turut memperhatikan pengembangan Dayah Al Furqan.
Apa rencana yang akan Ustaz lakukan ke Depan?
Sebenarnya tentang rencana yang akan dicapai ke depannya adalah Dayah Al Furqan akan dapat kembali bersinar dan memiliki ciri-ciri yang akan diterapkan diantaranya penerapan bahasa asing. Bahkan ada orang tua yang mengusulkan juga praktek bahasa Mandarin.
Ketua pelaksana Yayasan, Dr. Muslim sendiri merupakan alumni S3 dari Taiwan dan ada beberapa tenaga lainnya juga siap merealisasikan harapan ini.
Harapan saya yang terakhir adalah lembaga ini tetap eksis untuk selama-lamanya.(*)
Operasi di Pidie, Petugas Bea Cukai & Satpol PP Sita 5 Ribu Rokok Ilegal |
![]() |
---|
Kasdim Pidie Mayor Cpl Hendrianto Jadi Irup HUT ke-80 TNI, Ini Pesan Wabup Alzaizi |
![]() |
---|
Sarjani Abdullah Bupati Pidie Usulkan ke Gubernur Tiga Daerah Ditetapkan Wilayah Pertambangan Rakyat |
![]() |
---|
Bupati Pidie Usulkan Tambang di Geumpang, Mane dan Tangse Ditetapkan Wilayah Pertambangan Rakyat |
![]() |
---|
FGD Tambang Emas Ilegal, Bupati, Kapolres hingga Kajari Pidie Angkat Bicara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.