Perang Gaza

Hamas: Israel Halangi Kesepakatan Gencatan Senjata yang Diusulkan Amerika

Haniyeh juga menuduh AS menjadi bagian dari serangan itu, dan mengatakan bahwa pemerintahan Biden “tidak kalah kriminalnya” dibandingkan kepemimpinan

Editor: Ansari Hasyim
Kolase Tribunnews
Petinggi Hamas, Ismail Haniyeh menyebut bahwa puluhan ribu warga Gaza dibunuh oleh Israel menggunakan senjata AS. 

Jumlah korban tewas di Gaza meningkat

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan 40 orang dan melukai 218 orang dalam 24 jam terakhir, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Hal ini menjadikan jumlah total orang yang tewas di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober menjadi 37.124 orang, dan 84.712 orang terluka, kata kementerian tersebut.

Rudal antitank ditembakkan ke Israel utara

Sejak dini hari tadi, setidaknya enam rudal antitank yang diluncurkan dari Lebanon telah menghantam permukiman di wilayah Galilea Atas di Israel utara, menurut Radio Angkatan Darat Israel.

Serangan tersebut memicu beberapa kebakaran dan merusak sebuah rumah di timur laut kibbutz Menara, namun tidak menimbulkan korban jiwa, kata Radio Angkatan Darat.

Sejak pecahnya perang Gaza, militer Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon hampir setiap hari saling melancarkan serangan lintas perbatasan, sehingga memaksa puluhan ribu warga di kedua sisi perbatasan untuk mengungsi.

PBB Hentikan Bantuan ke Gaza via Dermaga Terapung AS, Buntut Pembantaian 274 Warga Sipil Palestina

Badan pangan utama PBB mengatakan pihaknya terpaksa menghentikan operasinya di dermaga terapung yang dibangun AS di lepas pantai Gaza pada hari Minggu menyusul pembantaian mematikan Israel di Nuseirat pada akhir pekan yang menyebabkan ratusan orang tewas dan terluka dan rumah sakit kewalahan dengan korban jiwa.

WFP mengatakan pihaknya prihatin terhadap kesejahteraan stafnya dan fasilitas-fasilitas yang diserang selama serangan akhir pekan lalu, namun tidak mengungkapkan berapa lama operasi tersebut akan dihentikan.

Masuknya bantuan ke wilayah kantong yang dilanda perang telah berkurang secara dramatis sejak bulan Mei setelah pasukan Israel menguasai perbatasan utama di Rafah, meskipun kebutuhan masyarakat meningkat, yang menghadapi kelaparan dan penyakit.

Bom terus berjatuhan di Jalur Gaza pada hari Senin, dengan penembakan Israel dilaporkan di lingkungan di Kota Gaza dan utara Rafah, serta serangan udara di kota Deir al-Balah, yang menewaskan beberapa warga sipil dalam serangan tersebut, menurut wartawan setempat.

Sementara itu, pembicaraan gencatan senjata antara Hamas dan Israel masih menemui jalan buntu karena Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dijadwalkan berada di Kairo pada hari Senin untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Abdel Fattah al-Sisi.

Diplomat tertinggi tersebut kemudian akan menuju ke Yerusalem untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menghadapi pemberontakan internal menyusul kepergian menteri senior Benny Gantz pada hari Minggu.

Direktur Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan pada hari Minggu pihaknya menghentikan distribusi bantuan kemanusiaan dari dermaga yang dibangun Amerika di lepas pantai Gaza, dan mengatakan bahwa dia prihatin dengan keselamatan rakyat sipil karena dilanda perang di sana.

Pada hari Sabtu terjadi serangan militer Israel yang membebaskan empat sandera namun menyebabkan 274 warga Palestina dan satu komando Israel tewas, dan, kata Cindy McCain, dua gudang WFP di Gaza telah dibom dan seorang staf terluka.

Pengumuman PBB pada hari Minggu mengenai jeda tersebut tampaknya merupakan kemunduran terbaru bagi jalur laut AS, yang dirancang untuk mencoba memberikan lebih banyak bantuan kepada masyarakat Gaza yang kelaparan.

Badan Pembangunan Internasional AS menggambarkan jeda tersebut sebagai langkah untuk memungkinkan peninjauan keamanan oleh komunitas kemanusiaan di Gaza.

USAID bekerja sama dengan Program Pangan Dunia dan mitra kemanusiaan mereka di Gaza untuk mendistribusikan makanan dan bantuan lainnya yang berasal dari dermaga yang dioperasikan AS.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved