Luar Negeri

Narendra Modi Resmi Dilantik sebagai Perdana Menteri India untuk Masa Jabatan Ketiga

Perdana Menteri India, Narendra Modi, dilantik untuk masa jabatan ketiga berturut-turut pada Minggu (9/6/2024).

Editor: Faisal Zamzami
AP Photo
Narendra Modi diberi karangan bunga oleh pemimpin senior Partai Bharatiya Janata (BJP) Rajnath Singh, kiri, Presiden partai JP Nadda, kanan, dan Amit Shah, di markas besar partai di New Delhi, India, Selasa, 4 Juni 2024. 

SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Perdana Menteri India, Narendra Modi, dilantik untuk masa jabatan ketiga berturut-turut pada Minggu (9/6/2024).

Namun, masa jabatan ini dipandang membawa lebih banyak tantangan bagi pemimpin yang populer tapi kontroversial ini dibandingkan masa jabatan sebelumnya.

Seperti laporan Associated Press, partai nasionalis Hindu yang dipimpinnya, Bharatiya Janata Party (BJP), yang menang besar pada 2014 dan 2019, gagal mendapatkan mayoritas untuk memerintah sendiri kali ini.

Meski begitu, koalisi Aliansi Demokratik Nasional yang dipimpin BJP memenangkan cukup kursi untuk mayoritas tipis di parlemen.

Modi dan anggota kabinetnya mengambil sumpah jabatan yang dipimpin oleh Presiden Droupadi Murmu di Istana Kepresidenan India, Rashtrapati Bhavan, di New Delhi.

Modi membutuhkan dukungan dari sekutu-sekutu regionalnya untuk mempertahankan kekuasaan, yang berarti dia mungkin harus menyesuaikan gaya pemerintahannya.

Modi, 73 tahun, adalah perdana menteri India kedua yang memenangkan masa jabatan ketiga berturut-turut. Modi memimpin ekonomi yang berkembang pesat sambil memajukan nasionalisme Hindu.

Bagi pendukungnya, dia adalah sosok besar yang mendongkrak posisi India di pentas dunia, membantu menjadikan ekonominya yang terbesar kelima di dunia, dan menyederhanakan program kesejahteraan yang melayani sekitar 60 persen populasi.

Bagi sebagian orang, Modi bahkan dianggap setengah dewa.

Namun bagi para pengkritik, Modi adalah pemimpin yang merusak demokrasi India dan memajukan politik memecah belah, terutama terhadap penduduk Muslim yang berjumlah 14?ri populasi.

Mereka mengatakan Modi juga semakin menggunakan taktik keras untuk menekan lawan politik, menekan media independen, dan menindas perbedaan pendapat.

Pemerintah Modi menolak tuduhan tersebut dan mengatakan demokrasi berkembang dengan baik.

Baca juga: Narendra Modi Kembali Jadi Perdana Menteri India, Rusia, China dan AS Kirim Ucapan Selamat

 
Analis politik mengatakan kemenangan Modi didorong oleh program kesejahteraan sosial yang memberikan manfaat dari makanan hingga perumahan dan oleh nasionalisme Hindu yang mengkonsolidasikan suara Hindu untuk partainya. Warga Hindu menyusun 80?ri populasi India.

Ekonomi tumbuh 7?n lebih dari 500 juta orang India membuka rekening bank selama masa jabatan Modi, tetapi pertumbuhan itu belum menciptakan cukup banyak pekerjaan, dan ketimpangan semakin memburuk, menurut beberapa ekonom.

Modi memulai kampanye pemilihannya dengan janji menjadikan India negara maju pada 2047 dan menyoroti kebijakan kesejahteraannya serta infrastruktur digital yang kuat yang menguntungkan jutaan orang India.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved