Breaking News

Info Haji

Buya Anwar Abbas Nilai Jemaah Lebih Baik Ikut Skema Murur Demi Keselamatan, Terutama Bagi yang Risti

Hal ini disampaikan KH Anwar Abbas atau juga dikenal Buya Anwar Abbas, usai meninjau kesiapan sarana pra-sarana yang ada di Arafah, Muzdalifah, dan Mi

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM.COM/2024
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas meninjau kesiapan sarana prasarana yang ada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan para Amirul Hajj, Selasa (11/5/2024) 

Hal ini disampaikan KH Anwar Abbas atau juga dikenal Buya Anwar Abbas, usai meninjau kesiapan sarana pra-sarana yang ada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armuzna bersama Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dan para Amirul Hajj.

Laporan Khalidin Umar Barat | Arab Saudi

SERAMBINEWS.COM, MAKKAH - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas menilai, untuk keselamatan jemaah lansia dan risti, maka perjalanan hajinya lebih baik dari Arafah langsung lanjut ke Mina

Sedangkan mabit di Muzdalifah mengikuti skema murur

Hal ini disampaikan KH Anwar Abbas atau juga dikenal Buya Anwar Abbas, usai meninjau kesiapan sarana pra-sarana yang ada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armuzna bersama Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dan para Amirul Hajj.

Buya Anwar Abbas yang juga Naib Amirul Hajj 1445 H/2024 M ini menilai pilihan tersebut amat tepat untuk diambil demi memberikan keselamatan bagi jemaah. 

“Saya tahun 2008 haji, tahun 2019 haji, tempat di sini (Muzdalifah, red) masih luas, sehingga kalau mobil (bus) parkir di sini, meskipun sempit-sempit tapi mampulah menampung.

Tapi sekarang banyak bangunan, di sini ada dibangun toilet,” kata Anwar Abbas, Selasa (11/6/2024). 

Baca juga: Menag: Murur Pertimbangkan Hukum Fikih & Aspek Teknis Keamanan Jemaah, Diprioritaskan Bagi JCH Risti

“Kesimpulan saya, impossible mobil yang datang dari Arafah berhenti di sini semua, tidak akan tertampung, sehingga diperlukan ijtihad ulama, dan Majelis Ulama Indonesia sudah membuat fatwa. 

Artinya, jemaah tertentu yang sakit dan berisiko tinggi, untuk keselamatan mereka, lebih baik lanjut ke Mina, dan berangkat jam 19.00 malam,” jelas Buya Yahya. 

Menurutnya, pilihan mabit di Muzdalifah dengan skema murur patut menjadi pilihan karena bertujuan menjaga keselamatan diri.

“Itu ada alasannya, masyaqqah, kesulitan. 

Dalam maqashid syariah kan, ada  hifdzunnafsnya, ada pertimbangan keselamatan jemaah,” tutur Buya Anwar yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah.  

Buya Anwar juga sepakat dengan program murur yang disiapkan pemerintah di mana para jemaah lansia, jemaah dengan risiko tinggi serta pendampingnya akan mulai diberangkatkan dari Arafah langsung menuju Mina dimulai sejak pukul 19.00 malam. 

Baca juga: Kemenag Siapkan Empat City Bus per Maktab, Layani Jemaah Haji Mabit di Muzdalifah Secara Murur

“Itu, kan, artinya sudah melewati malam, ya. Saya kira sah. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved