Info Haji

Buya Anwar Abbas Nilai Jemaah Lebih Baik Ikut Skema Murur Demi Keselamatan, Terutama Bagi yang Risti

Hal ini disampaikan KH Anwar Abbas atau juga dikenal Buya Anwar Abbas, usai meninjau kesiapan sarana pra-sarana yang ada di Arafah, Muzdalifah, dan Mi

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM.COM/2024
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas meninjau kesiapan sarana prasarana yang ada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan para Amirul Hajj, Selasa (11/5/2024) 

Terkadang dinamai Masy’aril-Haram karena dia merupakan tempat untuk manasik haji (masy’ar) di mana jemaah haji masih dalam keadaan berpakaian ihram (haram) karena belum bertahallul.

Di tempat ini memang ada satu lokasi bernama Masy’aril-Haram berupa bukit yang juga dikenal dengan nama Quzah.

 Selama perjalanan ibadah ke dan di Muzdalifah dituntunkan beberapa hal sebagai berikut:

1) Muzdalifah didatangi jemaah haji ketika matahari pada tanggal 9 Zulhijah telah terbenam.

Selama perjalanan dari Arafah menuju Muzdalifah dituntunkan untuk membaca talbiyah dan berdoa; Selama mabit salat Magrib dan Isya ditunaikan secara jama’ ta’khir dan qasar. Istirahat tidur dilakukan hingga waktu fajar.

Sementara untuk yang berhalangan diperkenankan berhenti sejenak di Muzdalifah dengan tetap di kendaraan atau turun dari kendaraan dan meninggalkan Muzdalifah sebelum fajar.

2) Setelah menunaikan shalat Subuh jemaah haji tetap dituntunkan untuk banyak berzikir dan berdoa dengan menghadap kiblat.

Dalam hadis Jabir ditegaskan bahwa Nabi SAW menghadap kiblat seraya berdoa membaca takbir berdzikir.

“… Kemudian beliau naik unta Qaswa meneruskan perjalanan sampai ke Masy’aril Har±m. Sampai di sana beliau menghadap ke kiblat, berdoa, bertakbir, bertahlil dan membaca kaliamat tauhid.

Beliau terus berada di atas untanya hingga keadaan sudah terang, lalu berangkat sebelum matahari terbit …” (H.R. Muslim).

3) Disunatkan mencari kerikil di Muzdalifah untuk melempar jumrah.

4) Setelah mabit di Muzdalifah (berada di tempat itu melewati tengah malam, walaupun sebentar), lalu berangkat menuju Mina. Selama dalam perjalanan dituntunkan membaca talbiyah.

“Kuraib mengatakan: ‘Abdullah Ibn ‘Abbas dari al-Fa«l menyatakan bahwa Rasulullah Saw terus melakukan talbiyah sampai beliau tiba waktu melempar jumrah.” (HR. al-Bukhari dan Muslim). (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved