Pilkada Aceh 2024
Tu Sop atau HRD, ke Mana Arah Dayah di Pilkada Aceh 2024
Tokoh dayah HM Yusuf Abdul Wahab alias Tu Sop dan H Ruslan M Daud (HRD) muncul ke publik sebagai sosok yang digadang-gada maju pada Pilkada Aceh 2024.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Nama dua tokoh dari kalangan dayah yakni HM Yusuf Abdul Wahab alias Tu Sop dan H Ruslan M Daud (HRD) muncul ke publik sebagai sosok yang digadang-gadang maju pada Pilkada Aceh 2024 mendatang.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Mustafa Husen Woyla SPd menyampaikan, kedua sosok ini punya peran besar bagi Aceh.
HRD diketahui merupakan mantan Bupati Bireuen dan Anggota DPR RI dua periode. Kemudian sosok HM Yusuf Abdul Wahab alias Tu Sop dari Bireuen, menurutnya bukan juga orang baru dalam dunia politik.
Baca juga: Elemen Sipil Daftarkan Tu Sop ke PA Sebagai Calon Wakil Gubernur Mualem
Walau tidak aktif secara partisipan di salah satu partai, tetapi Tu Sop kerap dijadikan penasehat atau tempat orang untuk bertanya terkait kebijakan pemerintah.
"Keduanya punya peran membangun Aceh. Lagi-lagi kalau kita tanya siapa kira-kira dipilih atau yang kuat dari kedua ini, tentu kita tidak tahu karena tidak bisa meraba," ucap Mustafa atau yang akrab disapa Abi Khaldun itu dalam program Serambi Spotlight dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Rabu (12/6/2024).
Meski demikian, sebagai daerah yang berbasis syariat Islam maka masyarakat Aceh mulai mengarahkan fokusnya kepada tokoh-tokoh yang memenuhi syarat-syarat kriteria pemimpin dalam Islam.
Baca juga: Catat, Ini Tahapan dan Jadwal Resmi Terbaru Pilkada 2024 dari KIP Aceh
Andai pun tidak ada dari unsur ulama, nanti dicari unsur-unsur lain yang dianggap perwakilan dari dayah atau ulama.
Menurutnya, masyarakat Aceh khususnya yang peduli dengan syariat Islam dan simpatisan dari dayah tentu punya kemampuan melihat kedua sosok ini mana yang kira-kira sangat mewakili unsur dayah atau yang bisa memperjuangkan apa yang dikehendaki masyarakat dayah.
"Saya pikir ini sudah bisa dijawab sebagian orang yang melihat tipikal-tipikal atau karakteristik dari kedua tokoh ini, mereka bukan hanya bermain di Aceh dan Bireuen, namun sudah tingkat nasional. Kita bangga bukan hanya milik dayah tapi milik Aceh," ujar Mustafa.
Sementara Akademisi UIN Ar-Raniry, Dr Teuku Zulkhairi MA menyampaikan, kemunculan dua tokoh dari kalangan dayah ini sebenarnya menunjukkan geliat kebangkitan dayah.
Sesuatu yang positif karena tokoh-tokoh dayah mendapat perhatian dari masyarakat serta mulai diperhitungkan di pentas politik.
Baca juga: Baliho HRD Gubernur Aceh Muncul di Sejumlah Daerah
Bila melihat pengalaman Pilkada Bireuen 2017, Tu Sop pernah maju dan menjadi peraih suara terbanyak kedua, ini menunjukkan sosok ulama sangat terbuka di politik.
Berangkat dari wawasan bahwa antara Islam dan politik adalah sesuatu yang sama sekali tidak bisa dipisahkan, menurutnya Islam akan kuat bila didukung oleh politik, sementara politik akan baik kalau diperkuat oleh nilai-nilai Islam.
"Sekarang teungku-teungku yang mengajar di pesantren/dayah banyak, tetapi yang mengajar politik sedikit," pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.