Info Haji

Kisah Pengabdian Hafida Jufri, Petugas Haji Perawat Jemaah Lansia dan Risti di Madinah dan Makkah

Perawat Asal Parepare, Sulawesi Selatan, Hafida Jufri, menceritakan kisahnya merawat jemaah haji lansia dan jemaah dengan risiko tinggi (risti) di Kot

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN UMAR BARAT MCH 2024
Hafida Jufri, perawat asal Parepare, yang mengabdikan diri merawat jemaah haji lansia dan jemaah calon haji dengan risiko tinggi (risti) di Kota Madinah dan Makkah.  

Perawat Asal Parepare, Sulawesi Selatan, Hafida Jufri, menceritakan kisahnya merawat jemaah haji lansia dan jemaah dengan risiko tinggi (risti) di Kota Madinah dan Makkah.

Laporan Khalidin Umar Barat dari Arab Saudi

SERAMBINEWS.COM, MAKKAH - Melayani dengan sabar, jujur tulus dan ikhlas adalah bagian tugas rutin petugas haji di Tanah Suci.

Ini pula yang digeluti Hafida Jufri, perawat asal Parepare, Sulawesi Selatan, Hafida Jufri, yang mengabdikan diri merawat jemaah haji lansia dan Jemaah Calon Haji atau JCH dengan risiko tinggi (risti) di Kota Madinah dan Makkah.

Saat diwawancarai Wartawan Serambi Indonesia/Tribun Network Kamis (13/6/2024), Hafida Jufri, mengatakan apa yang dia lakukan adalah tentang cinta, pengorbanan, dan pengabdian tanpa batas.

Dalam kesibukan melayani jemaah, ia menemukan makna mendalam dari setiap langkahnya, bahwa setiap kebaikan yang ia lakukan adalah cerminan dari cintanya kepada sang ibu dan kepada Allah.

Kegiatan setiap hari membantu jemaah haji khususnya jemaah haji lansia sudah dilakukan sejak dirinya sampai di Madinah.

Perawat Asal Parepare, Sulawesi Selatan, Hafida Jufri, menceritakan kisahnya merawat jemaah haji lansia dan jemaah dengan risiko tinggi (risti) di Kota Madinah dan Makkah.

Baca juga: VIDEO - 288 Calon Haji Lansia non Mandiri untuk Disafariwukufkan, Mulai Digeser ke Hotel Transit

Hafida Jufri berkenalan dengan kami Media Centre Haji (MCH) pertama kali, saat baru tiba di Kota Madinah pertengahan Mei lalu.

Perempuan yang berprofesi sebagai perawat ini mendampingi Ibu Sajeriah (65), jemaah haji tunanetra asal Kampung Lumpue, Parepare, Sulawesi Selatan

Banyak jemaah lansia dan disabilitas yang membutuhkan pendampingan dan penanganan khusus. 

“Bukan hanya bertugas mendorong kursi roda, tetapi juga sering menjadi juru bicara karena tidak sedikit lansia atau disabilitas yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik,” ungkap Hafida 

Hafida mengaku sangat bersyukur, bisa merawat Ibu Sajeriah dan juga jemaah haji lansia lainnya.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mendampingi dan merawat ibu Sajeriah dan jemaah lansia lainnya selama di Kota Suci Madinah dan Makkah,” ujarnya.

Baca juga: 393 Jamaah Kloter 12 Hingga Petugas Haji asal Aceh Terima Dana Baitul Asyi di Makkah, Ini Besarannya

Selain itu, lanjutnya, di Arab Saudi, Fida sapaan akrabnya memiliki tugas utama sebagai perawat di Tim Kesehatan di Kloter UPG 3, yaitu Parepare, Barru, dan Maros. 

Kalau di Kota Makkah, dia dan kloternya ditempatkan di sektor satu di kawasan Syisyah. Total Jemaahnya 450 orang. 

“Lima persennya adalah jemaah lansia dan risti," sebutnya.

Menurutnya, kehadiran dirinya menjadi penggembira bagi para jemaah disabilitas dan lansia. Khususnya yang datang ke Tanah Suci tanpa keluarga yang mendampingi. 

Fida juga mengaku mendapatkan banyak pengalaman dan sering kali merasa iba saat merawat jemaah haji sakit dan lansia.

Ia beberapa kali menangani jemaah haji lansia yang berusia sekitar 65 hingga 75 tahun yang menderita demensia.

Baca juga: PPIH Arab Saudi Fokus Persiapan Armuzna, Fase Keberangkatan Berakhir, Ini Imbauan Jelang Puncak Haji

“Selain itu, yang menarik dan sering membuat saya merasa iba yaitu saat beberapa kali merawat jemaah haji lansia dengan usia 65-85 tahun dan menderita demensia.

Melihat kondisinya, sering saya merasa sedih dan teringat orang tua sendiri,” tuturnya.

Sekali lagi, dengan sejujur-jujurnya ia mengatakan diamanahi menjadi petugas haji di layanan lansia ini sangat disyukurinya karena bisa mengurus para tamu Allah yang akan melaksanakan ibadah haji.

“Saya lakukan ini dengan tulus dan ikhlas. Berharap apa yang saya lakukan menjadi ladang amal pahala dan membuat ibadah hajinya menjadi mabrur,” ucap Fida. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved