Breaking News

Idul Adha 2024

Hari Arafah, Buya Yahya Anjurkan Banyak Berdoa hingga Kerjakan 5 Amalan Ini: Jemput Berkah Idul Adha

Selain melaksanakan puasa Arafah, Buya Yahya menganjurkan umat Islam untuk banyak berdoa pada hari tersebut. 

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Buya Yahya Al Bahjah - (SERAMBI/SYAMSUL AZMAN) 

Hari Arafah, Buya Yahya Anjurkan Banyak Berdoa hingga Kerjakan 5 Amalan Ini: Jemput Berkah Idul Adha

SERAMBINEWS.COM - Hari Arafah adalah hari kesembilan dalam bulan Dzulhijah dan merupakan hari kedua dalam ritual ibadah haji.

Lantas kapan hari Arafah di Indonesia?

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) telah menetapkan 1 Zulhijjah 1445 Hijriyah jatuh pada Sabtu (8/6/2024). Artinya, jika hari Arafah jatuh pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah, maka hari Arafah di Indonesia pada Minggu (16/6/2024), besok. 

Ketika jemaah haji melakukan wukuf di Arafah, umat Islam yang sedang tidak melaksanakan haji disunahkan untuk melakukan puasa Arafah.

Selain melaksanakan puasa Arafah, Buya Yahya menganjurkan umat Islam untuk banyak berdoa pada hari tersebut. 

Hari Arafah disebut sebagai momentum doa yang mustajab, maka dari itu jangan disia-siakan. 

Baca juga: Selain Puasa Tarwiyah, Ini 4 Amalan Lain yang Bisa Kamu Lakukan di Hari Tarwiyah Kata Buya Yahya

Hal tersebut disampaikan Buya Yahya dalam ceramahnya yang diunggah melalui kanal YouTube Al Bahjah TV. 

"Terutama Hari Arafah, merupakan momen di mana doa memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Ini adalah waktu yang tepat untuk memanjatkan doa terbaik, memohon ampunan, rezeki, kesehatan, dan segala kebaikan lainnya kepada Allah SWT," kata Buya Yahya

Hari Arafah sendiri termasuk hari dalam sepuluh hari pertama Dzulhijjah.

Ini merupakan periode istimewa bagi umat Islam, di mana terdapat berbagai keutamaan dan pahala berlipat ganda yang menanti untuk diraih.

Periode ini, yang diapit Hari Raya Idul Adha dan Hari Arafah, bagaikan sebuah madrasah agung untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Bulan Dzulhijjah adalah bulan istimewa yang khususnya di awal 10 Dzulhijjah itu ada keutamaan- keutamaan yang dikhabarkan oleh baginda Nabi Saw, dalam suatu hadits Imam Ahmad meriwayatkan:

Baca juga: Ini yang Harus Dilakukan Ketika Ketinggalan Shalat Berjamaah di Masjid, Simak Penjelasan Buya Yahya

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad)

Berikut beberapa poin penting mengenai Fadilah 10 Dzulhijjah menurut Buya Yahya :

1. Keistimewaan Amal Saleh:

Buya Yahya menegaskan bahwa amalan shaleh apa pun yang dikerjakan pada 10 hari pertama Dzulhijjah akan dilipatgandakan pahalanya. Ini merupakan kesempatan emas untuk meraih pahala yang berlimpah ruah.

Jihad di hari-hari biasa tidak bisa dikalahkan dengan amal-amal di awal 10 Dzulhijjah, kecuali orang yang berjihad dengan hartanya kemudian tidak kembali dengan apapun.

Jadi dengan jihad yang menandingi dalam menghidupakan 10 awal Dzulhijjah dengan kebaikan tidak bisa dikalahkan dengan jihad di jalan Allah.

Baca juga: Hukum Berkurban untuk Orang Tua dalam Islam, Begini Penjelasan Buya Yahya

Kecuali dengan orang yang berjihad dengan Jiwanya, dengan hartanya. Dia keluar dan tidak kembali, lalu dia mati. Maka dia mati Syahid.

Nabi Saw bersabda, “Tidak ada kumpulan hari yang amal shaleh lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dikerjakan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi Saw menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Al-Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Maka dengan begitu besarnya Fadilah di awal 10 Dzulhijjah untuk meningkatkan amal-amal sholeh dengan dilipatgandakan pahalanya.

2. Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah, yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, memiliki keutamaan yang luar biasa. Buya Yahya menjelaskan bahwa puasa ini dapat menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang. Sebuah keutamaan yang tak ingin dilewatkan.

3. Momentum Doa yang Mustajab

Buya Yahya menuturkan bahwa 10 hari pertama Dzulhijjah, terutama Hari Arafah, merupakan momen di mana doa memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Ini adalah waktu yang tepat untuk memanjatkan doa terbaik, memohon ampunan, rezeki, kesehatan, dan segala kebaikan lainnya kepada Allah SWT.

4. Kesempatan Meningkatkan Amal

Periode ini menjadi kesempatan emas untuk meningkatkan amalan, seperti membaca Al-Qur’an, zikir, sedekah, tadarus, dan amalan shaleh lainnya. Semakin banyak amalan yang dikerjakan, semakin besar pula pahala yang diraih.

5. Menjemput Keberkahan Idul Adha

10 hari pertama Dzulhijjah merupakan masa persiapan menjelang Hari Raya Idul Adha. Buya Yahya mengingatkan bahwa dengan memperbanyak amalan dan meningkatkan ketaqwaan di periode ini, kita dapat menyambut Idul Adha dengan hati yang suci dan penuh kebahagiaan.

Dengan mengikuti penjelasan dan tips dari Buya Yahya, diharapkan umat Islam dapat memanfaatkan 10 hari pertama Dzulhijjah ini dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta meraih rahmat dan keberkahan yang luar biasa dari Allah SWT. Jadikan periode ini sebagai momen spesial untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjadi pribadi yang lebih baik.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved