Berita Aceh Utara

RTA Aceh Utara Adakan Kajian Millenial, Soroti Prosesi Tunangan Modern hingga Pre-Wedding

"Euforia yang berlebihan tidak baik, termasuk dalam ibadat. Prosesi pra-wedding yang diabadikan dalam foto sebelum pernikahan adalah sebuah kesalahan,

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Foto Dok Panitia
Pengurus Cabang Rabithah Thaliban Aceh (PC RTA) Kabupaten Aceh Utara menggelar kajian milenial bulanan dengan tema "Pergeseran Nilai Agama dan Budaya" pada Senin malam, 10 Juni 2024, di Geureudong Kupi, Simpang Rangkaya, Kecamatan Tanah Luas. 

"Euforia yang berlebihan tidak baik, termasuk dalam ibadat. Prosesi pra-wedding yang diabadikan dalam foto sebelum pernikahan adalah sebuah kesalahan, jika sudah menikah baru dibolehkan," jelas Abu Daud Hasbi.

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON - Pengurus Cabang Rabithah Thaliban Aceh (PC RTA) Kabupaten Aceh Utara menggelar kajian milenial bulanan dengan tema "Pergeseran Nilai Agama dan Budaya" pada Senin malam, 10 Juni 2024, di Geureudong Kupi, Simpang Rangkaya, Kecamatan Tanah Luas.

Acara ini menghadirkan dua narasumber terkemuka, yaitu Drs Abi H Muhammad Daud Hasbi, M.Ag, ulama Aceh yang juga pimpinan Dayah Terpadu Inshafuddin Banda Aceh, dan Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Tgk Yusdedi.

Kajian ini dipandu oleh Tgk Taufiqurrahmi MPd dan Tgk Akbar Miswari.

Acara ini dihadiri berbagai tokoh penting seperti Kepala Sekretariat MAA Aceh Dr Syukri M Yusuf MA, Muspika Tanah Luas, Ketua MPU Tanah Luas.

Anggota DPRA terpilih Waled T Zulfadli MPd, Ketua DPD BKPRMI Aceh Utara, pengurus MAA Aceh Utara, para Dewan Mustasyar RTA Aceh Utara, pimpinan ormas, organisasi mahasiswa, para MC wedding, pelaku seni, dan undangan lainnya.

Rais A'm PC RTA Aceh Utara Tgk Hafiz Almansuri, SAg saat menyampaikan sambutan menyebutkan kajian ini merupakan kegiatan rutin bulanan yang telah berlangsung sejak awal tahun 2021.

Ia juga mengumumkan rencana program "Saweu Dayah" di masa mendatang.

Pada sesi paparan materi, Abu Daud Hasbi menjelaskan tema kajian berdasarkan Al-Qur'an, hadis, ijma ulama, qiyas, kaidah fiqh, dan undang-undang serta qanun.

Baca juga: Pasantren RTA Langsa Gelar Wisuda Akbar 69 Lulusan Angkatan II, Hafal 5 Juz Hingga 30 Juz

Abu Daud menyoroti berbagai isu seperti euforia hari besar, tarian, drum band, MC pernikahan, pra-wedding, dan tunangan modern, serta menjelaskan batasan-batasan yang dibolehkan dalam syariat Islam.

"Euforia yang berlebihan tidak baik, termasuk dalam ibadat. Prosesi pra-wedding yang diabadikan dalam foto sebelum pernikahan adalah sebuah kesalahan, jika sudah menikah baru dibolehkan," jelas Abu Daud Hasbi.

Ia juga menegaskan bahwa tunangan modern yang dihadiri calon mempelai laki-laki tidak dibenarkan.

Abu Daud Hasbi merinci kriteria seni dan budaya yang diperbolehkan dalam syariat Islam, termasuk syair dan nyanyian yang tidak menyimpang dari aqidah, tidak bertentangan dengan hukum Islam, tidak disertai alat musik haram, tidak mengandung fitnah, dusta, caci maki, dan yang dapat membangkitkan nafsu.

Penyair dan penyanyi harus berbusana muslim, tidak melakukan gerakan berlebihan, dan tidak bergabung dengan lawan jenis yang bukan mahram.

Tgk Yusdedi menekankan pentingnya seni yang tidak bertentangan dengan syariat dan adat, serta peran MC wedding yang harus tahu fungsi dan posisi serta beretika dan memahami ketentuan syariat dan adat.

 Ia mendorong para pemuda dan pelaku seni untuk memberikan masukan kepada MAA, jika ada hal terkait seni dan adat yang perlu dikaji dan dimasukkan ke dalam qanun berbasis syariat Islam.

 Sementara itu, Dewan Ulul Albab RTA Aceh Utara Tgk T Zulfadli Ismail yang akrab disapa Waled Landeng dalam kesan dan pesannya mengapresiasi langkah RTA yang terus berkreasi melakukan kajian umum di ruang terbuka sesuai dengan perkembangan zaman.

"Saya sangat mendukung RTA Aceh Utara dalam melaksanakan berbagai kegiatan keagamaannya, apa lagi ke depan ada program saweu dayah, dan dari awal saya selalu memberikan semangat, arahan dan bimbingan terhadap pengurus RTA Aceh Utara," tuturnya.

Baca juga: Kajian Millenial RTA Aceh Utara Bertema "H-7 Pileg dan Pilpres" Dimeriahkan Pembagian Doorprize

Sebagai anggota DPRA terpilih, ia juga memohon doa dari semua jamaah yang hadir untuk dapat mengemban amanah dengan baik berdasarkan kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat Dapil Lhokseumawe-Aceh Utara.

Waled Landeng juga menegaskan bahwa dirinya akan selalu bersama RTA Aceh Utara dan ormas Islam lainnya di Aceh Utara, seperti Hathar dan Tastafi dan sebagainya, siap memberikan bantuan dan dukungan.

Ketua Panitia Pelaksana, Tgk Murhaban, SH didampingi Koordinator kajian Tgk Aris Munandar dan Koordinator wilayah Tgk Salahuddin menegaskan bahwa kajian ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pergeseran nilai agama dan budaya di masyarakat.

Ia berharap acara ini menjadi ladang pahala dan menambah keberkahan bagi semua.

"Dengan berbagai pandangan dari narasumber dan peserta, kajian ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan pemahaman yang relevan bagi generasi muda dan masyarakat secara umum.

Pihaknya atas nama panitia dan organisasi RTA ini menghaturkan terima kasih atas dukungan, bantuan, partisipasi dari semua pihak serta yang telah berhadir pada kajian ini," tutur Murhaban, yang juga Penyuluh Agama Islam KUA Paya Bakong dan peraih nominasi Penyuluh Agama Islam Kemenag RI Tahun 2023.(*)

Baca juga: Dr Tgk Amri Fatmi Paparkan Awal Penjajahan Israel di Palestina Sampai Kini di Kajian Milenial RTA


 
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved