Berita Lhokseumawe
Masih Ada Dua Kali Lagi Gerhana Pada Tahun 2024, Ini Hasil Kajian Ilmu Falak
"Jadi masih ada dua gerhana lagi akan terjadi ditahun 2024 ini, yakni gerhana bulan parsial pada 18 September 2024 dan gerhana matahari cincin...
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
"Jadi masih ada dua gerhana lagi akan terjadi ditahun 2024 ini, yakni gerhana bulan parsial pada 18 September 2024 dan gerhana matahari cincin pada 8 Oktober 2024," ujarnya.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sesuai hasil kajian ilmu falak, sepanjang tahun 2024 ini bakal terjadi empat kali gerhana.
Namun dua kali sudah berlangsung.
Sehingga masih ada dua gerhana lagi yang bakal terjadi pada tahun 2024 ini.
Untuk diketahui, gerhana merupakan peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain, seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan terjadinya gerhana matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan.
Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon), sedangkan gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon).
Namun, tidak setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari dan setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan.
"Hal ini disebabkan bidang orbit bulan dalam mengitari Bbumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi dalam mengitari matahari. Seandainya bidang orbit bulan sama dengan bidang orbit bumi, maka bisa dipastikan di setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari dan setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan," kata Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail SSy MA, Selasa (2/1/2024).
Diuraikan juga, gerhana matahari dikenal ada empat jenis :
1. Gerhana matahari total
Dimana saat puncak gerhana terjadi, seluruh piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan, sehingga matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah.
2. Gerhana parsial
Dimana saat puncak gerhana terjadi hanya sebahagian piringan Matahari ditutupi oleh piringan Bulan.
3. Gerhana cincin
Dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari saja, sehingga matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir saja yang berbentuk mirip cincin dan pada posisi tengah matahari berwarna hitam.
4. Gerhana hibrida
Dimana saat puncak gerhana terjadi, di satu daerah terlihat gerhana matahari total dan di daerah lain terlihat berbentuk gerhana cincin. G
erhana jenis terahir ini tergolong peristiwa gerhana yang relatif jarang terjadi atau langka.
Untuk gerhana bulan dikenal ada tiga jenisnya :
1. Gerhana bulan total
Dimana saat puncak gerhana seluruh piringan bulan memasuki bayangan umbra (inti) bumi, sehingga bulan terlihat saat itu berwarna hitam kemerah-merahan.
2. Gerhana bulan sebahagian (parsial)
Dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti bumi (bayang umbra).
3. Gerhana bulan penumbra
Dimana bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti bumi), tidak sampai kedalam bayang inti (bayang umbra).
Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata Bulan hanya terlihat redup tidak memancarkan sinar yang kuat seperti pada saat purnama-purnama lainnya.
Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra harus menggunakan teleskop.
Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail SSy MA, menjelaskan, di tahun 2024, secara global akan terjadi 4 kali gerhana, 2 kali gerhana matahari dan 2 kali gerhana bulan.
Rinciannya :
1.Gerhana bulan penumbra, 25 Maret 2024 M, 15 Ramadhan 1445 H (sudah terjadi).
2.Gerhana matahari total, 9 April 2024 M, 30 Ramadhan 1445 H (sudah terjadi).
3. Gerhana bulan parsial, 18 September 2024 M, 15 Rabiul Awal 1446 H.
4. Gerhana matahari cincin, 3 Oktober 2024 M, 29 Rabiul Awal 1446 H.
"Jadi masih ada dua gerhana lagi akan terjadi ditahun 2024 ini, yakni gerhana bulan parsial pada 18 September 2024 dan gerhana matahari cincin pada 8 Oktober 2024," ujarnya.
Namun, dari 2 gerhana yang tersisa pada tahun 2024, tetap tidak ada yang bisa dilihat dari daratan Aceh.
Hal ini diakibatkan jalur gerhana tidak melewati daratan Aceh.(*)
Bupati Aceh Utara Ayahwa Perintahkan Pengukuran Ulang HGU PT Perkebunan Nusantara |
![]() |
---|
Dua Rumah di Lhokseumawe Hangus Jelang Magrib, Pasutri Meninggal Terbakar |
![]() |
---|
Beri Pendampingan Hukum untuk Pengelolaan Dana Desa, DPRK Lhokseumawe Apresiasi Kejari |
![]() |
---|
Wamendikti Prof Stella Sebut AI dan Teknologi Buka Peluang Kerja Baru |
![]() |
---|
FISIP Unimal Sambut Mahasiswa Baru dengan Kearifan Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.