Kajian Islam
Kapan Makmum Baca Al Fatihah Saat Shalat Berjamaah, Serentak dengan Imam atau Setelahnya?
dalam mazhab Syafi'i, ada dua pendapat yang membahas soal kapan makmum mulai membaca Al Fatihah.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
"Maka dalam masalah baca Al Fatihah bagi makmum, tiga mazhab,"
"Mazhab Syafi'i wajib baca, mazhab Hanafi tak perlu baca, Mazhab Maliki tengok dulu shalat jahr atau shalat sir," pungkasnya.
Baca juga: Imam Telah Baca Al-Fatihah dalam Shalat, Haruskah Makmum Membacanya Kembali? UAS Beri Penjelasan
Bacaan lengkap surah Al Fatihah dan tafsirnya
Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Quran.
Surat Al-Fatihah disebut juga sebagai Ummul Qur'an (Induk Alquran) dan Ummul Kitab (Induk Kitabullah).
Hal ini karena Al-Fatihah mengandung dasar dari seluruh perincian Al-Quran serta menjadi pembuka Al-Quran itu sendiri.
Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW dalam hadis Abu Hurairah RA sebagai berikut.
الحمدُ للَّهِ ربِّ العالمينَ أمُّ القرآنِ، وأمُّ الْكتابِ، والسَّبعُ المثاني
Artinya: "(Surah) Alhamdulillahi Rabbil 'alamin (yaitu Al-Fatihah) adalah Ummul Qur'an dan Ummul Kitab serta As-Sab'ul Matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang)." (HR. Abu Dawud, Sahih)
Surah Al Fatihah tergolong surah makiyah karena diturunkan di Kota Makkah.
Surah pertama dalam Al Quran ini terdiri dari tujuh ayat.
Berikut bacaan lengkap surah Al-Fatihah dalam tulisan Arab, Latin, dan Artinya.
Al-Fatihah (Makkiyah · 7)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١
bismillâhir-raḫmânir-raḫîm
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢
al-ḫamdu lillâhi rabbil-‘âlamîn
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣
ar-raḫmânir-raḫîm
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤
mâliki yaumid-dîn
Pemilik hari Pembalasan.
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥
iyyâka na‘budu wa iyyâka nasta‘în
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦
ihdinash-shirâthal-mustaqîm
Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ ٧
shirâthalladzîna an‘amta ‘alaihim ghairil-maghdlûbi ‘alaihim wa ladl-dlâllîn
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
Punya Utang Pada Orangtua yang Sudah Meninggal Dunia, Apa Tetap Harus Dibayar? Ini Penjelasan UAS |
![]() |
---|
Suami Istri Sudah Menikah dan Halal Bersentuhan, Bagaimana Dalam Kondisi Wudhu, Batal atau Tidak? |
![]() |
---|
Utang Tak Dibayar? Bisa Dimiskinkan Seketika oleh Allah, Simak Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Jangan Berani Hina Anak Zina! Ini Balasan dari Allah Jika Kau Tolong Mereka, Simak Kata Buya Yahya |
![]() |
---|
Ini Shalat Wajib yang Ada Sunnah Qabliyah dan Ba'diyah, Simak Waktu Pelaksanaan dan Tata Caranya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.