Pengunjuk Rasa di Israel Makin Keras Tuntut Netanyahu Mundur, Banyak yang Ditangkap
Pada kesempatan itu mereka mengimbau seluruh warga Israel untuk ikut serta dalam protes yang dijadwalkan Sabtu malam di beberapa lokasi.
Menurut keterangan polisi, setelah aksi protes legal yang terkoordinasi berakhir, sekelompok kecil demonstran tetap tinggal dan memblokir jalan sambil membakar ban serta membahayakan para pejalan kaki.
Polisi Israel mengklaim para demonstran bersikap kasar terhadap petugas, sehingga petugas menggunakan metode pengendalian massa untuk membubarkan mereka dan melakukan penangkapan.
Rekaman yang diunggah secara online menunjukkan polisi berkuda memasuki kerumunan, mendorong demonstran dengan kuda mereka.
Beberapa orang tampak didorong oleh polisi sementara demonstran lain mencoba menghentikan polisi agar tidak melukai mereka yang didorong.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 37.500 warga Palestina telah tewas di Gaza, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, dan hampir 86.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Baca juga: Eks Kepala Intelijen Israel Lebih Percaya pada Pemimpin Hizbullah Dibandingkan Netanyahu
Protes Anti Perang Terbesar di Tel Aviv Mengutuk Netanyahu
Sekitar 150.000 orang menghadiri unjuk rasa di Tel Aviv pada Sabtu (21/6/2024), menuntut pemilihan umum baru dan kembalinya para tawanan yang ditahan di Gaza.
Protes besar ini merupakan salah satu demonstrasi terbesar sejak perang Israel di Gaza dimulai.
Kerabat dan pendukung warga Israel yang disandera oleh kelompk Palestina di Gaza dalam serangan 7 Oktober, juga turut berdemonstrasi menuntut pembebasan mereka.
Dilansir dari Al Jazeera, puluhan ribu pengunjuk rasa melambai-lambaikan bendera Israel dan meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Protes besar ini terjadi setiap minggunya atas penanganan Netanyahu terhadap perang yang telah berlangsung selama hampir sembilan bulan di Gaza, yang dipicu serangan Hamas pada 7 Oktober lalu ke Israel selatan.
Banyak pengunjuk rasa memegang papan bertuliskan "Menteri Kejahatan" dan "Hentikan Perang" ketika orang-orang mengalir ke jalan raya utama kota terbesar di Israel itu.
"Saya berada di sini karena saya takut akan masa depan cucu saya. Tidak akan ada masa depan bagi mereka jika kita tidak keluar dan menyingkirkan pemerintah yang mengerikan ini," kata seorang kontraktor, Shai Erel (66).
PBB: Kelaparan adalah Pembunuh Terbaru di Gaza |
![]() |
---|
VIDEO - Berontak, Militer Israel Dituding Rencanakan Kudeta |
![]() |
---|
VIDEO Prabowo Perintahkan Tampung 2 Ribu Warga Gaza di Pulau Galang |
![]() |
---|
VIDEO - Putra Netanyahu Tuduh Jenderal IDF Rencanakan Kudeta |
![]() |
---|
VIDEO Pasukan Israel Dihantui Teror Ancaman di AS, Mobil Hangus Terbakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.