Info Haji

PPIH Imbau Jemaah Haji Utamakan Ziarah Raudhah, Jadwal Tasreh Tidak Bisa Diulang

Jemaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 08.05 WIB berjumlah 301 orang

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Anggota Media Center Kementerian Agama RI, Widi Dwinanda 

Jemaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 08.05 WIB berjumlah 301 orang

Laporan Khalidin Umar Barat dari Arab Saudi

SERAMBINEWS.COM, MADINAH - Fase pemulangan jemaah haji hingga tanggal 26 Juni 2024 pukul 21.00 WAS.

Jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 36.835 orang tergabung dalam 93 kelompok terbang. 

Jemaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 08.05 WIB berjumlah 301 orang. 

Hari ini, 7.713 jemaah haji gelombang II yang tergabung dalam 20 kelompok terbang diberangkatkan ke Madinah. 

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), kata Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengimbau jemaah agar memprioritaskan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya. 

Seperti ke Masjid Kuba, Jabal Uhud, dan sebagainya. 

Baca juga: Partai Aceh dan Gerindra tak Diundang, Parpol Raih 21 Kursi DPRK Bentuk Koalisi Pidie Meusaneut

“Utamakan ziarah ke Raudhah, karena jadwalnya sesuai tasreh yang telah diberikan Kementerian Haji dan Umrah Saudi, sehingga tidak bisa diulang. Kalau sudah terlewat, jemaah tidak punya kesempatan lagi. 

Petugas telah mengurus tasreh yang akan digunakan jemaah sebagai tiket masuk Raudhah,” kata Widi dalam keterangan resmi Kemenag, Kamis (27/6/2024). 

Selain itu ia menjelaskan, kondisi hotel di Madinah berbeda dengan di Makkah. Jumlah hotel di Madinah tidak sebanyak di Makkah. 

Satu hotel di Makkah bisa menampung hingga 20 ribu jemaah, sementara hotel-hotel di Madinah memiliki kapasitas tampung untuk 1.500 orang. 

“Kondisi tesebut perlu dipahami para jemaah, karena berdampak terhadap penempatan jemaah dan ada potensi kloter yang terpisah penempatannya,” ujar dia.

Selain kapasitas hotel, lanjut Widi, hotel di Madinah memiliki lobi yang lebih kecil serta jumlah lift yang terbatas. 

Karenanya, jemaah diimbau agar mengatur waktu turun dan naik lift usai shalat di Masjid Nabawi. 

Baca juga: VIDEO Menteri Israel Klaim Bisa Kembalikan Lebanon ke Zaman Batu, Tak Ingin Perang dengan Lebanon

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved