Berita Banda Aceh

Gerakan Transisi PAUD-SD yang Menyenangkan ala Kurikulum Merdeka Perlu Dikawal

Kendala-kendala yang diperkirakan muncul saat mengimplementasikan Gerakan Transisi PAUD-SD ini juga harus dapat diatasi bersama oleh pelaku pendidikan

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
For Serambinews
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh, Dr Muhammad Anis MSi. 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM,BANDA ACEH - Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh,
Dr Muhammad Anis MSi, mengatakan, implementasi Gerakan Transisi PAUD-SD yang menyenangkan di Provinsi Aceh sangat perlu untuk dikawal bersama dengan baik.

Kendala-kendala yang diperkirakan muncul saat mengimplementasikan Gerakan Transisi PAUD-SD ini juga harus dapat diatasi bersama oleh pelaku pendidikan, sehingga pengelolaan pembelajaran pada kelas awal di SD dapat sejalan dengan semangat transisi PAUD-SD yang mengedepankan pembelajaran menyenangkan.

Hal itu diutarakan Dr Muhammad Anis sehubungan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang baru-baru ini meluncurkan Episode Ke-24 Merdeka Belajar, yaitu Transisi PAUD-SD yang menyenangkan.

Transisi ini merupakan proses perpindahan peran anak sebagai peserta didik PAUD menjadi peserta didik SD dan penyesuaian diri anak terhadap lingkungan belajar yang baru.

Selama ini seakan ada jarak pemisah yang tegas antara jenjang PAUD dan jenjang SD yang tidak mempunyai titik temu. Bahkan di level kementerian pun kedua jenjang pendidikan ini diasuh oleh dua direktorat yang berbeda, yaitu Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dan Direktorat Pendidikan Sekolah Dasar.

Hal ini akhirnya mendapat perhatian yang serius seiring diluncurkannya Gerakan Transisi PAUD SD yang menyenangkan.

"Karena memang sejatinya, kesiapan bersekolah harus berangkat dari tujuan pembelajaran yang sesungguhnya, yaitu memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk memiliki kemampuan fondasi untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, di tingkatan kelas mana pun," kata Muhammad Anis.

Menurutnya, transisi PAUD-SD merupakan upaya untuk memastikan setiap anak mendapatkan haknya terlepas dari mana pun titik berangkat anak.

Baca juga: Dukung Razia Judi Online, Komisioner KPI Aceh Minta Kominfo Blokir Aplikasi Judi Online untuk Aceh

Baca juga: Diampuni Dosa, Inilah 3 Keutamaan Baca Surah Al Kahfi pada Hari Jumat, Lengkap Ayat 1-10

Ada kendala

Dalam pelaksanaannya, kata Muhammad Anis, kebijakan Transisi PAUD-SD yang menyenangkan ini berhadapan dengan sejumlah kendala. Sebagai contoh, tidak semua murid baru di SD pernah mengikuti pendidikan sebelumnya di jenjang PAUD.

Hal ini memengaruhi kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, terutama yang berkenaan dengan perkembangan akademik, emosional, dan sosial.

Di sisi lain, kemampuan para guru dalam mengelola pembelajaran pada kelas awal tidak sejalan dengan semangat transisi PAUD-SD yang mengedepankan pembelajaran yang menyenangkan.

"Akibatnya, banyak anak (yang telah menjalani pendidikan di tingkat PAUD) justru merasa stres dengan pola pembelajaran baru yang mereka terima," ujar Muhammad Anis.

Padahal sejatinya, lanjut Anis, antara jenjang PAUD dan jenjang SD kelas awal masih seputaran belajar sambil bermain.

"Bila dibiarkan berlarut, hal ini dapat menimbulkan trauma bagi peserta didik dan dapat mereduksi semangat mereka dalam belajar," ucapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved