Berita Banda Aceh

Gerakan Transisi PAUD-SD yang Menyenangkan ala Kurikulum Merdeka Perlu Dikawal

Kendala-kendala yang diperkirakan muncul saat mengimplementasikan Gerakan Transisi PAUD-SD ini juga harus dapat diatasi bersama oleh pelaku pendidikan

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
For Serambinews
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh, Dr Muhammad Anis MSi. 

Ia tambahkan bahwa kebijakan Gerakan Transisi PAUD-SD yang menyenangkan ini mengusung tiga target, yaitu tidak adanya Tes Baca Tulis dan Berhitung (Calistung) dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bagi siswa SD, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, serta Penerapan Pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi bagi anak.

Hal ini bertujuan untuk memastikan kesinambungan pembelajaran dari jenjang PAUD ke SD sehingga peserta didik dapat menguasai kemampuan dasar yang selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.

Adapun kemampuan fondasi yang dimaksudkan yakni 1) mengenal nilai agama dan budi pekerti; 2) keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi; 3) kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar; 4) kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar; 5) pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri; dan 6) pemaknaan belajar adalah suatu hal yang menyenangkan dan positif.

Muhammad Anis juga menyebut pengalaman Kota Banda Aceh sebagai contoh praktik baik (best practice) dalam Gerakan Transisi PAUD-SD yang menyenangkan ini.

Bahwa dengan mengelola satuan pendidikan sekolah dasar negeri (SDN) sebanyak 72 unit dan akan berdampak pada minimal 2.592 peserta didik baru, Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh memerlukan pelbagai upaya yang terukur. Bukan cuma pada bagaimana upaya tersebut dilakukan, tetapi juga ke mana aspek pembiayaan yang ditimbulkan akan ditanggungkan.

Sudah menjadi rahasia umum, menurutnya, bahwa anggaran pendidikan suatu daerah biasanya tidaklah meningkat signifikan setiap tahunnya.

Apalagi sebagian besar habis dialokasikan pada sektor gaji dan tunjangan.

Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh pun tidak terhindar dari masalah yang serupa ini.

Hal ini memaksa Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya untuk melakukan terobosan untuk menyukseskan Gerakan Transisi PAUD-SD yang menyenangkan.

"Mulai dari menggandeng Bunda PAUD Kota Banda Aceh dalam berbagai sosialisasi program hingga menyiapkan tenaga guru kelas awal yang akan mengawal program ini di satuan pendidikan," jelasnya.

Disebutkan juga bahwa program pendampingan oleh guru TK dan magang guru SD sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh adalah program pendampingan guru TK kepada guru SD kelas awal.

Dengan memanfaatkan kewenangan pengelolaan satuan pendidikan jenjang PAUD dan Dikdas yang berada di tangan pemerintah daerah, Dinas Pendidikan menugaskan guru TK melakukan pendampingan dalam proses pembelajaran selama kurang lebih tiga bulan pada kelas awal jenjang SD.

Begitu pula sebaliknya, yakni program magang guru SD kelas awal pada satuan pendidikan PAUD.

Lebih lanjut Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh juga melakukan mutasi guru baik dari jenjang SD ke jenjang PAUD untuk memastikan proses transisi PAUD ke SD terlaksana sepenuhnya.

"Hal ini untuk memastikan bahwa proses pembelajaran di SD kelas awal harus sama menyenangkannya dengan yang terjadi di jenjang PAUD," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved