Konflik Palestina vs Israel
Baik-baik, Petinggi Hizbullah: Akan Hentikan Serangan Jika Gencatan Senjata di Gaza Tercapai
Petinggi Hizbullah secara baik-baik menyampaikan, gencatan senjata penuh di Gaza satu-satunya jalan hentikan perang di perbatasan Israel-Lebanon.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Wakil Pemimpin Pejuang Islam Hizbullah, Sheikh Naim Qassem secara baik-baik menyampaikan, satu-satunya jalan pasti menuju gencatan senjata di perbatasan Israel-Lebanon adalah gencatan senjata penuh di Gaza.
“Jika ada gencatan senjata di Gaza, kami akan berhenti tanpa diskusi apa pun,” kata Sheikh Qassem dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press (AP) di kantor politik kelompok tersebut, pinggiran selatan Beirut melansir Times of Israel, Selasa (2/7/2024).
Petinggi Hizbullah itu mengatakan, partisipasi kelompoknya dalam perang Israel-Hamas merupakan garis depan dukungan bagi sekutunya, kelompok pejuang Islam Palestina Hamas.
“Jika perang berhenti, dukungan militer ini tidak akan ada lagi,” sambungnya.
Baca juga: New York Times Bongkar Kelemahan Militer Israel: Kehabisan Amunisi, IDF Krisis SDM
Baca juga: Israel: IDF Percaya Hentikan Perang Cara Terbaik Bebaskan Tawanan, Netanyahu Paksa Perang Terus
Namun, jika Israel mengurangi operasi militernya tanpa perjanjian gencatan senjata formal dan penarikan penuh dari Gaza, implikasinya terhadap konflik perbatasan Israel-Lebanon kurang jelas.
“Jika apa yang terjadi di Gaza adalah campuran antara gencatan senjata dan tidak ada gencatan senjata, perang dan tidak ada perang, kami tidak dapat menjawab [bagaimana kami akan bereaksi] sekarang, karena kami tidak tahu bentuknya, hasilnya, dampaknya,” kata Qassem.
Dalam beberapa minggu terakhir, ketika perundingan gencatan senjata Gaza gagal, kekhawatiran meningkat akan terjadinya eskalasi di garis depan utara Israel.
Militer Israel Kehabisan Amunisi hingga IDF Krisis SDM
Sementara diberitakan sebelumnya, media ternama di Amerika Serikat (AS), The New York Times membongkar kelemahan militer Israel, dalam laporannya menyebutkan kalau penjajah itu mulai kehabisan amunisi.
Pejabat keamanan Israel yang dikutip New York Times dalam laporannya juga menguraikan krisis sumber daya manusia yang dihadapi Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Surat kabar tersebut mengutip empat pejabat militer mengatakan, semakin sedikit prajurit cadangan yang melapor untuk bertugas karena perang di Gaza terus berlanjut.
Lima perwira juga mengatakan, para perwira semakin tidak percaya kepada komandan mereka setelah kegagalan tentara pada tanggal 7 Oktober lalu.
“Lima pejabat dan perwira disebutkan mengatakan Israel kehabisan amunisi,” tulis New York Times dilansir Times of Israel pada Rabu (3/7/2024).
Baca juga: Hamas Bunuh Wakil Komandan Kompi Brigade Lapis Baja Israel saat IDF Serang Khan Younis Palestina
Sosok Saleh Aljafarawi Jurnalis yang Tewas di Gaza Saat Bertugas, Sempat Diancam Israel |
![]() |
---|
Hamas Rilis Nama 20 Sandera Israel yang Dibebaskan, Penyerahan Dimulai di Gaza |
![]() |
---|
20 Sandera Israel Akan Dibebaskan Hamas, Israel Siap Lepas Ratusan Warga Palestina |
![]() |
---|
Perkembangan Terbaru Seputar Gencatan Senjata Gaza, Peran Hamas hingga Israel Hancurkan Terowongan |
![]() |
---|
Trump Siap Terjunkan Ratusan Tentara untuk Awasi Proses Gencatan Senjata Hamas-Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.