Konflik Palestina vs Israel

Mati Konyol! 13 dari 14 Warga Israel yang Disandera Hamas Tewas, IDF Tembak Warga Sendiri

Fatalnya tindakan yang diambil Pasukan Pertahanan Militer Israel (IDF), rencana selamatkan sandera malah tembak warga sendiri keadaan mati konyol.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Chaim Goldberg/Flash90
Fatalnya tindakan yang diambil Pasukan Pertahanan Militer Israel (IDF), rencana selamatkan sandera malah tembak warga sendiri keadaan mati konyol di rumah Pessi Cohen. 

Militer telah mengimbau media dan publik untuk menghindari penyebaran rumor tentang dugaan isi penyelidikan tersebut.

Sebelum perang, Brigjen Hiram ditunjuk menjadi komandan berikutnya Divisi Gaza.

Namun langkah tersebut tampaknya ditunda saat ini, tergantung pada hasil investigasi Be'eri.

IDF berharap dapat menyerahkan semua investigasi pertempuran pada akhir Agustus nanti.

Militer Israel Kehabisan Amunisi hingga IDF Krisis SDM

Sementara diberitakan sebelumnya, media ternama di Amerika Serikat (AS), The New York Times membongkar kelemahan militer Israel, dalam laporannya menyebutkan kalau penjajah itu mulai kehabisan amunisi.

Pejabat keamanan Israel yang dikutip New York Times dalam laporannya juga menguraikan krisis sumber daya manusia yang dihadapi Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Surat kabar tersebut mengutip empat pejabat militer mengatakan, semakin sedikit prajurit cadangan yang melapor untuk bertugas karena perang di Gaza terus berlanjut.

Lima perwira juga mengatakan, para perwira semakin tidak percaya kepada komandan mereka setelah kegagalan tentara pada tanggal 7 Oktober lalu.

“Lima pejabat dan perwira disebutkan mengatakan Israel kehabisan amunisi,” tulis New York Times dilansir Times of Israel pada Rabu (3/7/2024).

Beberapa menambahkan, IDF kekurangan suku cadang untuk kendaraan militer, termasuk tank dan buldoser.

Dua perwira mengatakan bahwa karena kekurangan amunisi, tank Israel di Gaza tidak terisi penuh.

Netanyahu menimbulkan krisis dengan Amerika Serikat selama dua minggu terakhir setelah menuduh Gedung Putih melakukan pengurangan pengiriman senjata ke Israel.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang mengunjungi Washington minggu lalu, mengatakan bahwa "kemajuan signifikan" telah dicapai dalam menyelesaikan krisis tersebut.

Mantan penasihat keamanan nasional Israel, Eyal Hulata mengatakan kepada The New York Times bahwa Israel masih mampu melawan Hizbullah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved