Penertiban Bangunan di Deli Serdang Ricuh, Mobil Damkar Dibakar Massa hingga 3 Satpol PP Terluka

Tiga orang personel Satpol PP menjadi korban luka-luka akibat lemparan batu dari massa yang menghadang.

|
Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR
Mobil Damkar Deli Serdang dibakar massa saat penertiban di lahan eks HGU PTPN II di Desa Sampali Kecamatan Percut Seituan Kamis, (11/7/2024). 

SERAMBINEWS.COM - Penertiban bangunan gudang di lahan Eks HGU PTPN II di Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, berakhir ricuh, Kamis, (11/7/2024).

Penertiban dilakukan Pemkab Deli Serdang bersama personel Satpol PP dibantu aparat Polisi dan TNI.

Tim penertiban terlibat bentrok dengan massa yang ada di lokasi.

Bahkan massa nekat membakar mobil Damkar milik Pemkab Deli Serdang.

Tiga orang personel Satpol PP menjadi korban luka-luka akibat lemparan batu dari massa yang menghadang.

Satu diantaranya atas nama Noto terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami luka yang cukup serius dibagian batok kepala.

Ia mendapat 15 luka jahitan dan masih dirawat di rumah sakit.

Selain itu satu unit mobil Pemadam Kebakaran milik Pemkab Deli Serdang juga hangus dibakar massa.

"Ada tadi beberapa korban. 3 laporan yang kena. 2 yang dibawa klinik,"kata Kabid Penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) Satpol PP Kabupaten Deliserdang, Awal Kurniawan, Kamis (11/7/2024) di lokasi.

Selain korban luka, satu mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Deliserdang turut menjadi amukan massa.

Mobil bernomor Polisi BK 8851 M ini nyaris ludes terbakar pada bagian depannya.

Terlihat, mobil ini rusak parah pada bagian depan dan dalam kemudi.

Kadis Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Deli Serdang, Kurnia Boloni Sinaga mengaku anggotanya berhasil menyelamatkan diri dalam bentrok ini.

Tidak ada personelnya yang luka-luka dalam kejadian. Disebut Damkar hanya membantu Satpol dalam penertiban ini.

"Kita supporting dan backup saja. Satpol sama aparat yang sebenarnya di depan. Aku heran mengapa mereka tidak hitung eskalasi massa. Anggota kita di belakang dalam kondisi itu jadi ketinggalan (kabur)," ujar Kunia Boloni Sinaga.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved