Kajian Islam

Apakah Mimpi Buruk Bisa Membahayakan? Buya Yahya Lakukan Dua Hal Ini, Baca Surah Al Falaq dan An Nas

Usai mimpi buruk, kerap kali seseorang merasa kepikiran dengan apa yang dia impikan dalam tidurnya bahkan takut mimpi tersebut akan menjadi kenyataan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
YouTube 'Al-Bahjah TV'
Buya Yahya 

Terakhir kata Buya, penting melakukan hal-hal diatas tanpa rasa ragu, dengan cara begitu, diharapkan anda tak perlu lagi menaruh rasa khawatir dengan mimpi buruk dan tak perlu suudzon atau berburuk sangka.

"Dan jangan rasa ragu lagi dengan mimpi, jangan suudzon kepada siapapun, itu kan Nabi mengajarkan, kalau mimpi jelek cukup anda menoleh ke kiri kemudian anda meniupkan atau meludah tanpa mengeluarkan ludah kemudian setelah itu anda baca Al Falaq dan An Nas, katakanlah mimpi adalah mimpi," pungkas Buya Yahya.

Kenapa Anak Yatim Banyak yang Bandel dan Nakal? Ternyata Ini Sebabnya Kata Buya Yahya

Banyak anggapan di masyarakat bahwa anak yatim adalah anak yang nakal dan bandel. Hal tersebut bukan serta merta terucap begitu saja, pasalnya banyak dari mereka yang merasakan kenakalan dari anak yatim tersebut.

Seorang anak yatim dapat diartikan sebagai seorang anak yang belum baligh yang ditinggalkan oleh ayahnya karena telah meninggal dunia.

Namun yang menjadi pertanyaan, kenapa anak yatim sering dianggap sebagai anak yang nakal dan bandel. Nah, benarkah demikian?

Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini, sebagaimana dilansir Serambinews.com dari tayangan video di kanal Youtube Al-Bahjah TV dikutip Selasa (9/7/2024).

Dalam video tersebut Buya Yahya membantah adanya pernyataan bahwa semua anak yatim itu nakal dan bandel.

Buya Yahya pun menjelaskan alasan kenapa beliau membantah pernyataan tersebut.

"Mungkin ada sebagain yang kesal dengan anak yatim yang katanya nakal, anak yatim tidak harus nakal," kata Buya Yahya. 

Buya Yahya menghimbau agar kita semua tidak mengatakan bahwa anak yatim itu bandel karena semua ada sebabnya.

Ada alasan tertentu mengapa anak yatim nakal, menurut Buya, karena anak tersebut telah kehilangan kasih sayang orang tua.

Ketika ayahnya meninggal dunia, lalu sang ibu yang berperan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan, sehingga anak tersebut cenderung tidak mendapat perhatian.

"Kalau kita kembalikan, kita lacak, kita rinci kenapa anak yatim nakal, anak yatim nakal setelah abahnya meninggal, ibunya kan bingung cari uang kemudian sehingga anak itu kurang terawat," sambung Buya Yahya. 

Lalu jika muncul pertanyaan dan menyalahkan ibunya kenapa harus mencari nafkah? Dalam hal ini Buya Yahya menegaskan bahwa hal tersebut terjadi karena sesama manusia juga tidak memperhatikan kondisi anak yatim sehingga mengharuskan sang ibu bekerja keras.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved