Perang Gaza

Negosiasi Israel-Palestina terkait Perang Gaza tak Membuahkan Hasil, Netanyahu Ingin Perang

Jaminan dari mediator bahwa gencatan senjata sementara untuk penyelesaian proses pertukaran tahanan akan mengarah pada gencatan senjata permanen. 

Editor: Ansari Hasyim
khaberni
Para prajurit dari pasukan Israel (IDF) di Jalur Gaza - Dalam sebuah wawancara, enam tentara Israel membeberkan bagaimana perilaku rekan-rekannya selama genosida di Jalu Gaza. 

SERAMBINEWS.COM - Putaran terakhir perundingan yang dimediasi antara Perlawanan Palestina dan pendudukan Israel tidak membuahkan hasil apa pun, kata Wakil Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina (PIJ), Mohammad al-Hindi Al Mayadeen. 

Al-Hindi menjelaskan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan prioritas pemerintahnya tidak terkait dengan pengambilan tawanan Israel di Jalur Gaza, tetapi sebaliknya, itu adalah untuk melanjutkan perang di wilayah yang terkepung. 

"Israel" gagal untuk memajukan pembicaraan, meskipun kinerja fleksibel pejuangan Palestina.

Baca juga: Israel Kewalahan Hadapi Taktik Perang Gerilya Pejuang Hamas, 50 Persen Terowongan Masih Utuh

"Negosiator Israel mengulur-ulur waktu, ketika dia mengatakan kepada para mediator bahwa dia akan kembali ke Tel Aviv, dan kemudian dia akan memberi mereka tanggapan mengenai apa yang diusulkan (dalam pertemuan)," jelas al-Hindi. 

Menunjuk pada peluang penting untuk menyelesaikan kesepakatan yang baru-baru ini disampaikan kepada pemerintah Israel, pejabat PIJ mengatakan bahwa pihak berwenang Israel melanggar batas eskalasi berbahaya ketika mereka menuntut agar semua penduduk Kota Gaza meninggalkan tempat tinggal mereka dan menuju ke selatan. 

"Bekerja untuk menggusur rakyat Kota Gaza adalah langkah yang tidak (menunjukkan) bahwa pendudukan ingin mencapai kesepakatan," ia menggarisbawahi. 

Jaminan dari mediator bahwa gencatan senjata sementara untuk penyelesaian proses pertukaran tahanan akan mengarah pada gencatan senjata permanen. 

Ia juga menjelaskan bahwa Perlawanan menginginkan penarikan pasukan pendudukan Israel dari Poros Netzarim yang strategis, yang memisahkan Jalur Gaza utara dari wilayah terkepung lainnya, dan Poros Philadelphi yang membentang di sepanjang perbatasan Palestina-Mesir di Jalur Gaza. 

Namun, "Israel" bersikeras untuk memaksakan persyaratannya mengenai siapa yang akan mengelola penyeberangan perbatasan Rafah.

Namun, al-Hindi menunjuk pada opsi kedua yang dapat dipilih oleh Perlawanan, yaitu merebut kembali Poros dengan kekerasan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved