Perang Gaza
Hamas Ingin Jaminan Israel tak Lanjutkan Perang setelah Tawanan Gaza Dibebaskan
Hamas bersikukuh bahwa negosiasi harus dilanjutkan untuk mencapai gencatan senjata permanen hingga gencatan senjata permanen tercapai.
SERAMBINEWS.COM - Ahmed Abdul-Hadi, kepala kantor politik Hamas di Lebanon, mengatakan kepada kantor berita The Associated Press (AP) bahwa organisasi Palestina itu menginginkan jaminan tertulis dari para mediator bahwa Israel tidak akan kembali berperang setelah kelompok pertama tawanan Israel yang ditahan di Gaza dibebaskan.
Kedua belah pihak telah menyetujui kerangka umum untuk kesepakatan gencatan senjata, tetapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perjanjian apa pun “harus mengizinkan Israel untuk kembali berperang sampai semua tujuan perang tercapai” termasuk penghancuran Hamas.
Hamas bersikukuh bahwa negosiasi harus dilanjutkan untuk mencapai gencatan senjata permanen hingga gencatan senjata permanen tercapai.
Baca juga: Sosok Mohammed Deif, Panglima Militer Hamas yang Diklaim Israel Tewas dalam Pembantaian di al-Mawasi
Berbeda dengan kata-kata dalam proposal gencatan senjata saat ini, yang menyatakan bahwa gencatan senjata harus dilanjutkan selama negosiasi masih berlangsung.
“Netanyahu dapat menghentikan negosiasi dan dengan demikian melanjutkan agresi,” kapan saja, kata Abdul-Hadi kepada AP.
“Kami menginginkan sesuatu yang tertulis untuk memastikan bahwa negosiasi terus berlanjut guna mencapai gencatan senjata permanen,” katanya.(*)
Armada Sumud Dekati Gaza, Angkatan Laut hingga Drone 3 Negara Kawal Kapal Bantuan |
![]() |
---|
20 Poin Kesepatakan Trump & Netanyahu, TNI Siap Dikerahkan ke Gaza? |
![]() |
---|
Tuai Pro Kontra Internasional, Siapa Tony Blair yang Disebut Bakal Pimpin Transisi Gaza? |
![]() |
---|
IDF Semakin Bar-bar, 48 Ribu Warga Gaza Terpaksa Mengungsi, Israel Buka Rute Baru Selama 48 Jam |
![]() |
---|
Ungkap 9 Langkah Hentikan Genosida di Gaza, Spanyol Embargo Senjata dan Minyak Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.