Berita Banda Aceh

Sekjend DPP ISAD, Teuku Zulkhairi Sebut Calon Pemimpin di Aceh Perlu Memiliki Visi Syariat Islam

Pernyataan tersebut disampaikan Sekjend Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Alumni Dayah (DPP ISAD), Dr Teuku Zulkhairi melalui siaran pers kepada

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
FOR SERAMBINEWS.COM
Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Teuku Zulkhairi 

Pernyataan tersebut disampaikan Sekjend Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Alumni Dayah atau DPP ISAD, Dr Teuku Zulkhairi melalui siaran pers, Minggu (14/7/2024).

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Bakal calon pemimpin di Aceh yang sudah muncul saat ini dianggap belum terlalu menonjolkan visi menyukseskan implementasi Syariat Islam dalam semua dimensi kehidupan masyarakat Aceh.

Padahal, implementasi Syariat Islam di Aceh bukanlah sesuatu yang diperoleh secara gratis sebagai bangsa Aceh.

Izin pelaksanaan Syariat Islam di Aceh adalah hasil perjuangan panjang dan melelahkan para endatu bangsa Aceh.

Pernyataan tersebut disampaikan Sekjend Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Alumni Dayah (DPP ISAD), Dr Teuku Zulkhairi melalui siaran pers kepada Serambinews.com, Minggu (14/7/2024).

"Sejauh ini belum terlihat visi besar menyukseskan penerapan Syari'at Islam di Aceh oleh umumnya para bakal calon pemimpin di Aceh.

Mungkin bukan tidak ada visi ke arah tersebut, tapi  belum nampak serius dari yang seharusnya lebih serius," ujar Teuku Zulkhairi.

Baca juga: Ayah di Pidie Diduga Perkosa Anak Tiri, Modus Obati Sakit Kulit, Tersangka Diringkus di Aceh Jaya

Teuku Zulkhairi mengingatkan, bahwa Syariat Islam di Aceh adalah pertaruhan yang harus disukseskan.

Bahwa syariat Islam adalah jalan menuju kejayaan dan kebangkitan Aceh.

"Dengan implementasi Syariat Islam secara menyeluruh di Aceh, insya Allah masyarakat Aceh akan hidup sejahtera dan bahagia dunia dan akhirat.

Itu sebab, seharusnya semua bakal calon pemimpin di Aceh seharusnya betul-betul serius menjadikan implementasi syariat Islam dalam semua dimensi kehidupan sebagai visi utamanya," kata Teuku Zulkhairi menyarankan.

Ia mencontohkan Banda Aceh, sebagai ibu kota provinsi Aceh yang diharapkan menjadi pilot project pelaksanaan syariat Islam di Aceh, maka para bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Banda Aceh harus lebih serius menjadikan penegakan syariat Islam sebagai visi besar mereka.

“Karena ini bukan saja kewajiban kita di hadapan Allah, tapi juga menjadi pertaruhan kita di hadapan dunia Islam agar mereka bisa melihat keberhasilan dari Syariat Islam yang kita jalankan sehingga mereka memiliki rujukan," harap Teuku Zulkhairi.

Apalagi, tambah Zulkhairi, penegakan Syariat Islam di Banda Aceh dewasa ini semakin melemah.

Jadi kita di Aceh bukan saja gagal menjadikan syariat Islam memasuki semua dimensi kehidupan, tapi apa yang seharusnya ditegakkan dengan penuh kesungguhan pun semakin melemah sehingga muncullah banyak problem sosial di masyarakat kita seperti merebaknya HIV AIDS dan sebagainya.

Akvivis dayah yang juga akademisi ini juga mengingatkan bahwa implementasi syariat Islam di Aceh itu memang perlu keberanian dan kesiapan menghadapi tantangan karena besarnya ketidak sukaan sejumlah pihak.

"Dalam konteks ini, maka dis inilah kita melihat keberanian para bakal calon pemimpin di Aceh.

Berani dan sungguh atau tidak menjadikan syariat Islam sebagai visi utama kepemimpinannya.

Syariat Islam dalam membangun akhlak masyarakat dan pranata sosial masyarakat kita, syariat Islam dalam politik kita dalam dunia pendidikan kita, ekonomi, penegakan hukum dengan Qanun Jinayah. 

Termasuk dalam konteks sosial budaya kita," kata Zulkhairi.

Oleh sebab itu, para bakal calon pemimpin Aceh mesti melihat syariat Islam ini sebagai jalan hidup dan sumber solusi atas apa pun problematika kehidupan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved