Berita Banda Aceh
58 Koleksi Wastra Dipamerkan di Museum Aceh, Pengunjung Bisa Lihat Sutra hingga Tenun Aceh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh melalui UPTD Museum Aceh menggelar pameran koleksi wastra (kain tradisional) hingga akhir tahun
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh melalui UPTD Museum Aceh menggelar pameran koleksi wastra (kain tradisional) hingga akhir tahun.
Pameran itu sebagai bentuk pelestarian kebudayaan yang ada di Aceh.
Pameran tersebut berlangsung di Gedung Temporer Museum Aceh mulai hari ini, Senin (15/7/2024).
Koleksi wastra yang dipamerkan berasal dari Aceh dan sembilan provinsi lainnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menyebutkan, ada sebanyak 58 koleksi wastra (kain tradisional) dunia sampai dengan Aceh yang ditampilkan sebagai bentuk pelestarian kebudayaan.
Wastra di Aceh sudah ada sejak abad ke-16 dan kualitasnya saat itu mampu mengalahkan sutra India dan Tiongkok.
"Sutera waktu itu sebagai diplomasi budaya antara Aceh, India, dan Cina. Selain itu nilai tukar sutera Aceh lebih tinggi dibandingkan Cina sehingga menjadi sebuah kebanggaan," kata Almuniza.
Baca juga: Amukan Gajah Liar di Aceh Barat, Satu Unit Pondok Warga Rata dengan Tanah
Selain itu, sambung Almuniza, pada Abad ke-18, wanita di Aceh telah menggunakan wastra sebagai penutup kepala (tutup ulei) yang disebut sebagai kain 12 hah.
Kain itu menjadi ciri khas karena terdapat motif tentang kalimat Allah yang menunjukkan dari dulu orang Aceh sudah sangat menjaga auratnya.
"Mudah-mudahan pameran ini menjadi stimulus awal bagi masyarakat yang mencintai dunia tekstil model ataupun tentang wastra untuk mengembalikan masa kejayaan Aceh” sebut Almuniza.
Almuniza menjelaskan, untuk menggaet generasi milenial, Disbudpar meminta semua pihak untuk dapat menyebarluaskan tentang pameran wastra yang sedang berlangsung di Museum Aceh.
“Semua informasi-informasi yang ditampilkan di sini dibuat flyer dan kita akan menggunakan teman-teman influencer untuk menyampaikan tentang pameran ini minimal tersadarkan dululah anak-anak muda Aceh bahwa potensi yang dimiliki Aceh sangat-sangat hebat dan mereka harus tahu," jelas Almuniza.
Baca juga: Pj Sekda Aceh Tinjau Pengerjaan Venue PON XXI di Sabang
Dosen Prodi PKK (Tata Busana), FKIP Universitas Syiah Kuala, Novita yang menjadi narasumber pada kegiatan kajian ragam koleksi Musem Aceh, menyebutkan, wastra merupakan nama lain dari kain tradisional khas Indonesia. Sebutan wastra berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya kain.
Novita menjelaskan jenis wastra Indonesia di antaranya adalah kain tenun songket Aceh yang merupakan warisan leluhur masyarakat Aceh.
| Marak Pria Bercelana Pendek di Ruang Publik, Kasatpol PP-WH Kota Banda Aceh Angkat Bicara |
|
|---|
| DAIFEST 2025, Daihatsu Hamburkan Beragam Hadiah, 9 Mobil Hingga Puluhan Gram Emas, Catat Tanggalnya |
|
|---|
| Dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh Terpilih Kembali Jadi Ketua PAI Se-Indonesia di Munas Ke-5 APDOK PAI |
|
|---|
| Prof Marwan Pendaftar Pertama Calon Rektor USK 2026–2031, Ini Alasannya Maju Kembali |
|
|---|
| Siap Majukan Industri Ekonomi Kreatif, Sunnyl Iqbal: Ayo Gabung Bersama Sahabat Gekrafs Aceh |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.