Konflik Palestina vs Israel
Kembali Serang Sekolah yang Dikelola PBB, Israel Berdalih Ada Tempat Persembunyian Musuh
Israel gemar dan beberapa kali menyerang sekolah serta membunuh warga sipil Palestina di sana, termasuk perempuan dan anak kecil. Apa niatnya?
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM - Israel gemar dan beberapa kali menyerang sekolah serta membunuh warga sipil Palestina di sana, termasuk perempuan dan anak kecil. Apa niatnya?
Diketahui sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat serangan Israel terhadap sekolah yang dikelola oleh PBB dan kini digunakan untuk menampung warga Palestina yang terlantar di Gaza tengah.
Hal itu sebagaimana diumumkan Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin (15/7/2024) dilansir dari Anadolu Agency, Rabu malam.
Setidaknya 102 orang lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan Sekolah Abu Oreiban yang dikelola oleh badan UNRWA di kamp pengungsi Nuseirat pada Minggu kemarin.
Menurut para saksi, sejumlah anak-anak dan wanita menjadi korban serangan tersebut.
Baca juga: 9 Produk Skincare Lokal yang Pro Palestina, Bisa Jadi Pilihan saat Boikot Produk Afiliasi Israel
Baca juga: Serangan Drone Israel Tewaskan 5 Orang di Lebanon, Hizbullah Ngamuk dan Kirim 200 Roket Katyusha
Tentara Israel mengklaim sekolah tersebut berfungsi sebagai tempat persembunyian dan infrastruktur operasional untuk serangan terhadap pasukannya.
Serangan di sekolah itu terjadi satu hari setelah sedikitnya 90 orang meninggal dan hampir 300 lainnya terluka, dalam serangan Israel terhadap "zona kemanusiaan" yang diumumkan untuk warga Palestina yang mengungsi di selatan Gaza.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah lama menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober.
Hampir 38.700 warga Palestina meninggal, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 89.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sembilan bulan lebih sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Kepala IDF Lengser, Kecam Pemimpin Israel Gagal Kendalikan Kebrutalan
Sementara diberitakan sebelumnya, Kepala IDF Tepi Barat yang akan segera lengser, mengecam para pemimpin Israel karena gagal mengendalikan kebrutalan dan kekerasan terhadap warga Palestina.
Kepala Komando Pusat IDF yang akan lengser, Mayjen Yehuda Fox mengecam para pemimpin pemukim karena gagal mengekang kekerasan dan serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat dalam beberapa bulan terakhir.
Menurutnya, beberapa warga Israel telah mengadopsi cara musuh dengan melakukan kekerasan terhadap masyarakat Palestina di Tepi Barat.
Pernyataan itu disampaikan saat upacara serah terima kendali Komando Pusat kepada Mayjen Avi Bluth di markas besar IDF, Yerusalem, Senin (8/7/2024).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.