Hans dan Rita Pasutri Lansia yang Tewas Membusuk Punya 3 Anak, Muncul Usai Orangtua Dimakamkan

Sampai saat ini, opa dan oma meninggal di Jonggol menjadi perbincangan karena hidup berdua tanpa pernah diurus oleh anak-anaknya.

Editor: Faisal Zamzami
Facebook/Dian Deedee Ronawati
Penampakan foto Hans Tomasoa(83) dan Rita Tomasoa(72) pasutri tewas berhari-hari di rumah dan anak-anaknya. Sosok Hans Tomasoa(83) dan Rita Tomasoa(72), pasutri lansia tewas membusuk di rumah di Jonggol, Bogor, Jawa Barat. memiliki 3 anak, dulu mantan pelaut 

SERAMBINEWS.COM, BOGOR - Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (73) yang ditemukan tewas membusuk di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ternyata punya tiga anak kandung. 

Namun, Hingga akhir hanyatnya pasutri lansia itu tidak pernah dijenguk oleh 3 anaknya.

Padahal ketiga anaknya diketahui tinggal di  Jakarta, Bandung, dan Bekasi.

Sampai saat ini, opa dan oma meninggal di Jonggol menjadi perbincangan karena hidup berdua tanpa pernah diurus oleh anak-anaknya.

Tiga putranya bahkan tidak pernah datang berkunjung dan warga sekitar pun tak pernah melihatnya.

"Sejauh sepengetahuan saya memang betul anak dari almarhum tidak pernah, atau kalaupun memang pernah saya tidak tahu, atau mungkin menjenguknya hanya sebentar, tapi menurut pengakuan temen-temen yang lain itu tidak pernah," kata Jonathan Tobing, pengurus RT setempat saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (18/7/2024).

Jonathan Tobing mengatakan, Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa menempati tempat tersebut antara akhir tahun 2017 atau awal tahun 2018 hanya berdua.

"Saya engga tau apakah ada warga lain yang bukan jajaran pengurus pernah melihat (berkunjung), tapi dari sesama kita kita tidak pernah melihat ada kunjungan dari anak-anaknya," terangnya.

Setelah kedua orangtuanya meninggal dunia, ketiga anaknya muncul. 

Jonathan mengatakan anak bungsu opa dan oma muncul saat proses pemakan sedang berlangsung.

Sedangkan anak pertama dan anak kedua dari pasangan lansia tersebut baru muncul pada malam harinya.

"Jujur saya pertama kali melihat anak-anak dari almarhum itu setelah kejadian, sebelumnya saya tidak pernah melihat sama sekali," katanya.

Setelah sulit dihubungi dan tak pernah menjenguk orangtuanya, anak-anak Hans Tomasoa kini minta masuk ke rumah oma opa meninggal di Jonggol.

Baca juga: Kisah Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Rumah, Tak Pernah Dijenguk Anak saat Sakit hingga Pemakaman


Muncul Usai Orangtua Dimakamkan

Ketiga anak Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (79) itu akhirnya datang ke rumah orangtuanya di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

Mereka datang setelah kedua orangtuanya sudah meninggal dunia dan dikuburkan padahal sudah cukup lama Rita Tomasoa menderita sakit stroke namun tidak ada anak-anaknya yang datang untuk merawat atau sekedar menjenguk mereka.

Selama ini pasutri lansia itu hidup berdua saja sambil dibantu warga sekitar dan jemaat gereja.

Opa Hans yang kondisinya sudah tertatih saat berjalan, harus merawat Oma Rita yang sakit stroke seorang diri bahkan diduga Hans Tomasoa meninggal lebih dulu sehingga tidak ada yang merawat istrinya.

Pengurus RT setempat, Jonathan Tobing, sempat menghubungi anak-anak oma opa namun tidak mendapatkan respon.

Di malam sebelum jasad Hans Tomasoa dan istrinya ditemukan, pihaknya sudah mencoba menghubungi semua keluarganya.

Karena tak punya nomor telepon anak pertama dan kedua, mereka pun menghubungi anak ketiga oma opa.

"Anak ketiga kita kontak tidak ada jawaban, sampai akhirnya kita terhubung kepada adik opa," kata Jonathan kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (18/7/2024).

Setelah keesokan harinya jasad Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa ditemukan dalam kondisi membusuk, anak-anaknya pun tak kunjung muncul bahkan saat jasad dibawa ke RSUD Cileungsi pun mereka tetap tak datang.

Hingga akhirnya, anak bungsu opa Hans dan oma Rita akhirnya muncul di akhir pemakaman.

"Peti jenazah itu udah turun ke liang tapi belum ditutup karena masih khutbah firman, proses itulah (anaknya datang)," jelas Jonathan lagi.

Kemudian pada malam harinya, jelas Jonathan Tobing, anak pertama dan kedua oma opa datang.

Kepada pengurus RT dan warga sekitar, kedua anak Hans Tomasoa itu meminta masuk ke rumah orangtuanya.

Tak ada permohonan maaf atau kata menyesal, anak-anak oma opa itu hanya mengatakan ingin ke rumah orangtuanya.

"Saya bilang, buat apa lagi ke rumah?," kata dia.

Ia mengaku kecewa lantaran anak-anak Hans Tomasoa baru datang setelah orangtuanya meninggal.

Padahal pihaknya sudah mencoba menghubungi sejak keduanya masih hidup dan sedang sakit.

"Saya sudah sampaikan jujur kami pengurus kecewa terhadap kalian, kalo sekarang buat apalagi," kata dia.

Jonathan pun meminta anak-anak Hans Tomasoa untuk datang Polsek Jonggol dan memberikan keterangan kepada penyidik atas kejadian ini.

"Sekarang mending selesaikan urusan karna ini pesan dari polsek dari penyidik uruskan saja bereskan aja di kepolisian berikan keterangan," pungkasnya. 

Baca juga: Pasutri Kakek Nenek Ditemukan Tewas Membusuk di Bogor, Anaknya Tak Kunjung Menjenguk

Meninggal karena Sakit

Korban bernama Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (73) ditemukan membusuk di rumahnya.

Polsek Jonggol tak menemukan unsur pidana dalam penemuan jasad pasutri lansia di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pasutri tersebut tewas lantaran sakit dan tak ada yang mengetahui kematiannya.

Jasad pasutri bernama Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (73) ditemukan dalam kondisi membusuk pada Selasa (16/7/2024), setelah pintu rumah dibuka paksa. 
 
Tetangga pasutri tersebut, Dian Deedee Ronawati, mengatakan Hans dan Rita memiliki tiga anak laki-laki yang sudah pisah rumah.

Ketiga anak laki-laki tersebut tak pernah menjenguk.

Bahkan, saat proses pemakaman tak terlihat batang hidungnya.

Selama ini, Rita sakit stroke dan dirawat Hans seorang diri.

"Opa meninggal duluan, jadi gak ada yang urus makan Oma. Jadilah Oma meninggal. Sementara begitu perkiraannya," ucapnya, dilansir TribunnewsBogor.com.

Dian mengaku sudah berulang kali meminta ketiga anak laki-laki mereka untuk pulang menjenguk dan mengurus orang tua.

"Kami hanya urut dada dan geleng kepala kalau menelepon anak-anak tersebut untuk memperhatikan Oma dan Opa," sambungnya.

Ia tidak mau menceritakan permasalahan keluarga tersebut hingga ketiga anak enggan menjenguk.

Selama ini, kebutuhan makan Hans dan istri ditanggung tetangga dan gereja tempat mereka beribadah

"Kami sudah berupaya yang terbaik dalam memperhatikan dan menjaga oma dan Opa termasuk membersihkan rumah beliau. Mungkin minggu kemaren adalah waktu Tuhan bagi Oma dan Opa," pungkasnya.

Baca juga: Kakek Nenek Membusuk di Rumah, Anak Tak Jenguk Ortunya Sakit, Tetangga: Kami Urut Dada Soal Anaknya

Alasan Anak Tak Menjenguk

Alasan tiga anak opa Hans Tomasoa dan Oma Rita Tomasoa tak menjenguk orangtua hingga ditemukan sudah meninggal dunia di Bogor akhirnya terjawab.

Hal tersebut terungkap setelah Kapolsek Cigudeng Bogor, Kompol Wagiman yang langsung menelpon ketiga anak Hans dan Rita.

"Kami berhasil menghubungi pihak keluarga yaitu anaknya, yang berada di Bandung dan Jakarta," kata Wagiman lewat Youtube tvOneNews, Kamis (18/7/2024).


"Waktu saya lakukan intrograsi bahwa memang sudah beberapa saat yang bersangkutan belum mengunjungi orang tuanya karena mempunyai kesibukan masing-masing,"sambugnnya.

Sementara, pengurus RT, Jonathan Tobing juga mengungkapkan bahwa pasutri ini memang tidak pernah dikunjungi sang anak.

"Anaknya sepenglihatan saya tidak pernah mengunjungi orang tuanya," kata Jonathan.

Bahkan jenazah Hans Romasoa dan Rita diurus oleh orang lain.

Saat pemakamannya pun dikatakan Jonathan barulah anak bungsu yang hadir.

"Anak-anak dari beliau, anak bungsu itu hadir di pemakaman namun tidak mengikuti acara pemakaman dari awal," jelasnya.

Sementara kedua anak lainnya datang setelah pemakaman.

"Kemudian anak tertua dan anak nomor dua datang ke lingkungan kami di hari Sabtu malam," katanya.

Meski begitu, Jonathan tidak mengetahui alasan anaknya yang tidak hadir.

Ia menyebut anaknya baru mendapatkan kabar duka di siang harinya.

"Alasan dari mereka berdua mendapatkan informasi siang, namun ia tidak menjelaskan alasan tidak hadir di pemakaman," jelasnya.

 

Baca juga: Pemkab Aceh Utara dan BSI Tandatangani Kesepakatan Bersama

Baca juga: Diterjang Angin Kencang, Simpang Rangkaya Aceh Utara Porak Poranda

Baca juga: Pemuda Lombok Cabuli Bocah Laki-laki, Pelaku Sodomi Korban saat Tidur di SPBU, Begini Modusnya

TribunnewsBogor.com dengan judul Anak-anak Baru Datang Setelah Hans Tomasoa Wafat, Tiba-tiba Minta Masuk ke Rumah Oma Opa di Jonggol

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved