Perang Gaza
Netanyahu Ingin Hapus Memori Kolektif Rakyat Palestina dengan Menghancurkan Seluruh Wilayah Gaza
Perusakan sekolah, masjid, gereja, arsip bersejarah, dan lembaga lainnya, katanya, merupakan bentuk hukuman kolektif yang ditujukan untuk menghapus me
SERAMBINEWS.COM - Adel Abdel-Ghafar, seorang analis politik, mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghukum warga Palestina secara kolektif di Gaza tanpa adanya kemenangan yang dapat dipersembahkan kepada daerah pemilihannya sendiri.
"Jelas bahwa ini bukan tentang pemberantasan Hamas, tetapi lebih tentang hukuman kolektif terhadap warga Palestina," kata Abdel-Ghafar, direktur program kebijakan luar negeri dan keamanan di Middle East Council on Global Affairs, kepada Al Jazeera, Rabu (17/7/2024).
Perusakan sekolah, masjid, gereja, arsip bersejarah, dan lembaga lainnya, katanya, merupakan bentuk hukuman kolektif yang ditujukan untuk menghapus memori kolektif warga Palestina.

"Netanyahu tidak bisa kembali ke daerah pemilihannya dan menjual gencatan senjata tanpa menghasilkan kemenangan apa pun, dan sejauh ini belum ada kemenangan besar, jadi penghancuran Gaza yang terus berlanjut adalah kemenangannya sendiri," tambahnya.
Baca juga: Kena Gangguan Mental Setelah Berperang di Gaza, Ribuan Tentara Israel Jalani Pemulihan Trauma
Warga Palestina yang dibebaskan dari tahanan Israel menceritakan penyiksaan dan penghinaan yang mereka alami
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan timnya telah merawat 13 tahanan, termasuk seorang wanita tua, yang dibebaskan pagi ini oleh tentara Israel di pos pemeriksaan Kissufim di Gaza tengah.
Saat tiba di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah, salah seorang tahanan yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa sejumlah tahanan di dalam penjara Israel telah kehilangan akal sehat akibat penyiksaan dan sengatan listrik yang mereka alami.
Tahanan yang dibebaskan Mustafa Fayyad menceritakan kondisi penahanannya yang sulit karena kurang tidur dan makanan, serta disiksa lebih dari sekali.
Nader Asaliya, seorang tuna netra, berbicara tentang kondisi penahanannya dengan mengatakan: "Mereka memperlakukan kami secara tidak manusiawi di dalam penjara dan memanggil kami anjing. Kami mengalami segala macam penyiksaan, kelaparan, dan penghinaan."
Awal bulan ini Israel membebaskan puluhan warga Palestina yang ditahan selama perang di Gaza, termasuk direktur Rumah Sakit al-Shifa, salah satu rumah sakit utama di wilayah kantong itu.(*)
IDF Semakin Bar-bar, 48 Ribu Warga Gaza Terpaksa Mengungsi, Israel Buka Rute Baru Selama 48 Jam |
![]() |
---|
Ungkap 9 Langkah Hentikan Genosida di Gaza, Spanyol Embargo Senjata dan Minyak Israel |
![]() |
---|
4 Tentara Barbar Israel Tewas di Gaza, Tiga di Antaranya Terpanggang dalam Tank |
![]() |
---|
Netanyahu ke Warga Gaza: Pergi Sekarang! |
![]() |
---|
6 Yahudi Tewas dalam Serangan Bersenjata di Yerusalem, Israel Bersumpah Balas Dendam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.