Konflik Palestina vs Israel

Israel Digempur Rudal Hizbullah dan Drone Houthi di Hari yang Sama, Tel Aviv Terguncang

IDF mengklaim sebagian dari rudal itu telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome, dilansir The Times of Israel.

Editor: Faisal Zamzami
khaberni/HO
Gambar ILustrasi. Kelompok milisi Lebanon, Hizbullah dilaporkan menyergap konvoi tentara Israel dan menghujani IDF dengan berbagai jenis tembakan mulai dari peluru artileri, rudal berpemandu, hingga senjata anti tank di Ruwaisat Al-Alam, Kamis (25/4/2024) malam. 

Serangan Drone Houthi Gagal Dicegat, Israel Akui Ada Human Error

Militer Israel menyebut sebuah drone yang "sangat besar" dan mampu mengudara jarak jauh digunakan dalam serangan yang menewaskan satu orang di Tel Aviv.

Militer Israel juga mengakui adanya "kesalahan manusia" (human error) yang membuat drone itu tidak ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara.

Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (19/7/2024), kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan drone yang memicu ledakan pada sebuah gedung apartemen yang terletak dekat kantor cabang Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Tel Aviv pada Jumat (19/7).

Ditegaskan seorang pejabat militer Israel, yang tidak disebut namanya, dalam sebuah keterangan pers bahwa serangan oleh Houthi yang didukung Iran menjadi "salah satu kemungkinan" yang sedang diselidiki oleh Tel Aviv.

"Jelas, salah satu kemungkinan yang kami selidiki adalah Yaman karena pengumuman Houthi. Tapi kami tidak mengesampingkan apa pun," ucapnya.

Dalam pernyataannya, pejabat militer Israel tersebut menyebut "sebuah drone yang sangat besar yang bisa melakukan penerbangan jarak jauh" digunakan dalam serangan yang terjadi pada Jumat (19/7) dini hari, sekitar pukul 03.12 waktu setempat.

Dia menyebut bahwa drone tersebut "menabrak sebuah gedung apartemen" dan "itu bukanlah drone kecil".

Menurut pejabat militer Israel itu, tujuan dari serangan drone tersebut adalah "terorisme".

"Tujuan utama mereka adalah membunuh warga-warga sipil di Israel," sebutnya.

Lebih lanjut, pejabat militer tersebut mengatakan bahwa serangan drone itu sebenarnya terdeteksi oleh sistem pertahanan udara Israel, namun alarm atau peringatan serangan udara tidak segera berbunyi karena "kesalahan manusia" atau "human error".

"Tidak ada peringatan yang berbunyi di Tel Aviv karena tidak diaktifkan," ungkapnya.

"Ada human error yang menyebabkan sistem pencegatan dan pertahanan tidak dioperasikan," sebut pejabat militer Israel tersebut.

Sebelumnya dilaporkan bahwa militer Israel sedang menyelidiki lebih lanjut serangan drone tersebut, terutama soal penyebab drone itu tidak dihancurkan oleh sistem pertahanan udara di Tel Aviv.

Laporan menyebut serangan drone yang menghantam Tel Aviv pada Jumat (19/7) pagi itu tidak memicu alarm atau sirene serangan udara.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved