Berita Viral

Kisah Ridwan, Pria 22 Tahun Alami Gagal Ginjal Akibat Suka Minum Minuman Manis, Ini Gejala Awalnya

ia didiagnosis mengalami anemia, yakni kondisi kurang darah yang mengakibatkan tubuhnya menjadi lebih lemas dan mengalami nyeri ulu hati.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
TIKTOK/@ridwanfadhil_
Kisah pemuda yang divonis menderita gagal ginjal kronis di usia 22 tahun dan harus menjalani cuci darah dua kali dalam seminggu. (TIKTOK/@ridwanfadhil_) 

Ia mencontohkan, untuk lari satu kilometer sudah tidak bisa dan napasnya tersengal-sengal.

Namun agar tubuhnya tetap sehat, ia disarankan untuk jalan kaki selama 30 menit setiap harinya.

Lalu satu hari sebelum cuci darah, ia merasakan tubuhnya terasa sangat tidak enak dan ada bengkak di beberapa bagian.

Hal tersebut terjadi karena cairan, racun, dan sampah yang seharusnya dikeluarkan lewat urin justru menumpuk di dalam tubuh.

“Jadi sebelum cuci darah ditimbang karena berat badan sudah pasti naik karena ada penumpukan cairan.

Misalkan, berat asli aku 54 kilogram, tapi setelah ditimbang ternyata 56 kilogram.

Berarti cairan yang ditarik dari mesin cuci darah untuk dibuang sebanyak 2 liter,” jelasnya.

Sejauh ini, sebagian besar pengobatan gagal ginjal ditanggung oleh BPJS dan hanya ada satu obat saja yang harus dibeli secara mandiri.

Baca juga: Kisah Pria Singapura, Berusia 70 Tahun Tapi Punya Ginjal Usia Hampir 100 Tahun,Ini Cerita Dibaliknya

Pasien gagal ginjal usia muda mulai meningkat

Saat ini, pasien yang mengalami gagal ginjal di usia muda mulai meningkat.

Hal itu diungkapkan oleh Dokter sub-spesialis ginjal hipertensi dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Wachid Putranto, masih dilansir dari sumber yang sama Kompas.com.

Ia mengatakan, dahulu orang yang terkena gagal ginjal kebanyakan berusia di atas 40 tahun, namun kini 5-10 persen pasien gagal ginjal yang Wachid tangani berusia 20-an hingga 30-an.

Wachid mencontohkan, dalam satu hari, umumnya Wachid akan menangani 24 pasien cuci darah.

Dalam satu hari tersebut, ada tiga pasien cuci darah yang berusia di bawah 30 tahun.

Lebih lanjut, Wachid menuturkan, penyebab gagal ginjal di usia muda dapat terjadi karena penyakit peradangan pada ginjal, yang disebut glomerulonefritis dan pola hidup tidak sehat.

“Secara teori, ada beberapa bentuk pola hidup tidak sehat yang menyebabkan gagal ginjal. Satu, kurang minum khususnya air putih. Kedua kurang olahraga, kemudian pola makan tinggi protein, dan disinyalir bahan-bahan pada makanan tertentu yang dikonsumsi secara terus menerus,” ungkap Wachid, Senin (15/7/2024).

Terlebih, pasien gagal ginjal di usia muda banyak yang tidak terdeteksi lebih dini karena jarang melakukan general check up.

Hal tersebut membuat banyak pasien gagal ginjal di usia muda menjadi sulit dideteksi dan apabila datang sudah dalam keadaan harus cuci darah.

Baca juga: Waspadai 4 Gejala Awal Penyakit Batu Ginjal, Termasuk Nyeri Punggung, Kenali Sejak Dini

Cara mencegah gagal ginjal di usia muda

Dalam kesempatan itu, Wachid juga memberikan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah gagal ginjal di usia muda.

Cara ini menekankan pada pola hidup sehat, seperti minum air putih cukup, olahraga rutin, dan mengonsumsi pola makan seimbang.

Pola makan sehat yang dapat dilakukan antara lain tidak mengonsumsi protein yang terlalu tinggi, makan karbohidrat sesuai takaran, dan perbanyak sayur serta buah kaya serat.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan, terutama obat pegal linu dan asam urat.

“Kemudian kalau yang memungkinkan ya melakukan deteksi dini, khususnya pada orang-orang yang memiliki risiko untuk terkena gangguan ginjal,” terangnya.

Orang-orang yang berisiko mengalami gangguan ginjal antara lain memiliki hipertensi, mengidap diabetes, dan memiliki riwayat keluarga menderita hipertensi atau diabetes, dan memiliki riwayat keluarga menderita gangguan ginjal.

Cek kesehatan sederhana yang dapat dilakukan apabila memiliki faktor risiko gagal ginjal antara lain melakukan cek gula darah, tekanan darah, dan urin secara rutin.

Sebagai informasi, penyakit diabetes atau hipertensi menjadi penyebab utama seseorang terkena gagal ginjal dalam jangka panjang.

Sementara itu, cek urin bertujuan untuk mengetahui protein urin yang merupakan pertanda awal dari gangguan fungsi ginjal sebelum peningkatan kadar urium kreatinin.

(Serambinews.com/Yeni Hardika/Kompas.com)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved