Info Cuaca

Waspda Cuaca Ekstrem, Waspada Angin Kencang dengan Kecepatan 40 KM/Jam

Terlebih kata dia, berdasarkan hasil analisis dan prakiraan angin lapisan 3000 feet, wilayah Aceh saat ini terdapat potensi daerah Shearline (Belokan)

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBI/SA'DUL BAHRI
Petugas dari pihak rekanan membongkar atap bangunan yang menutupi badan jalan Nasional Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (28/7/2024) yang roboh akibat terjangan angin kencang. 

Laporan Indra Wijaya I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda Blang Bintang mencatat agar masyarakat perlu waspada akan potensi angin kencang yang melanda wilayah Aceh dengan kecepatan hingga 40 Km/jam.

Forecaster on Duty, BMKG Kelas I SIM, Stya Juangga Tirta mengatakan, potensi angin kencang itu terjadi di hampir seluruh wilayah di Aceh khususnya kawasan Aceh Besar, Banda Aceh dan Sabang.

Dia mengatakan, kecepatan angin saat ini yang tercatat di stasiun meteorologi sultan iskandar hari ini berkisar muda 15-25 km/jam, dengan kecepatan maksimum mencapai 40 km/jam.

Terlebih kata dia, berdasarkan hasil analisis dan prakiraan angin lapisan 3000 feet, wilayah Aceh saat ini terdapat potensi daerah Shearline (Belokan) dan daerah pertemuan angin (konvergensi) di Barat - Selatan wilayah Provinsi Aceh.

Baca juga: Aceh Berpotensi Angin Kencang, Ini Imbauan BMKG

Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang serta dapat menyebabkan banjir, tanah longsor dan gelombang tinggi yang berlaku untuk tanggal 28 Juli-03 Agustus 2024.

“Kondisi ini diperkuat oleh adanya fenomena Gelombang Rossby Equator, yakni gelombang atmosfer yang membawa massa udara yang bersifat basah dan bergerak ke arah barat di sepanjang wilayah ekuator, umumnya bisa bertahan 7-10 hari di wilayah Indonesia,” kata Angga kepada Serambinews, Senin (29/7/2024).

Dikatakan Angga, gelombang tersebut juga mendukung serta memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan dengan durasi yang cukup lama dan cakupan wilayah yang luas.

Karena hal itu ia meminta warga agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (Banjir, Longsor, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi).

Untuk daerah dengan kategori saga meliputi, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara.

Sementara untuk daerah dengan kategori waspada meliputi, Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Langsa, Lhokseumawe, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Singkil dan Simeulue.

Selain potensi angin kencang dan cuaca ekstrem, beberapa wilayah perairan yang patut diwaspadai terkait gelombang tinggi mencapai lebih dari 2.5 meter yakni Perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh dan Perairan Samudera Hindia Barat Aceh.

Pemerintah dan masyarakat dihimbau untuk memastikan kapasitas infrastruktur dalam keadaan baik sebagai upaya antisipasi angin kencang, memonitor sistem tata kelola sumber daya air agar siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Selain itu juga melakukan penebangan pohon jika diperlukan, menertibkan baliho semi permanen, lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.

“Menyikapi hal tersebut diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di wilayah Aceh dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG,” pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved