Konflik Palestina vs Israel
IDF Kacau, Rencana Serangan Balasan ke Lebanon Buyar usai Pangkalan Militer Israel Diserbu
IDF kacau, rencana serangan balasan terhadap kelompok pejuang Islam Hizbullah ke Lebanon menjadi buyar usai pangkalan militer Israel diserbu.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) benar-benar kacau, rencana serangan balasan terhadap kelompok pejuang Islam Hizbullah ke Lebanon menjadi buyar usai pangkalan militernya diserbu.
Sejumlah aktivis sayap kanan melakukan unjuk rasa hingga rusuh di pangkalan Sde Teiman di Israel selatan dan pangkalan Beit Lid di Israel tengah hingga Senin (29/7/2024) tengah malam.
Dilansir dari Times of Israel pada Selasa pagi, peristiwa rusuh itu bermula setelah petugas Polisi Militer menahan sembilan prajurit cadangan di Sde Teiman pagi kemarin.
Dia ditahan atas dugaan melakukan penganiayaan serius terhadap seorang tahanan Palestina beberapa minggu lalu di fasilitas penahanan di pangkalan tersebut.
Baca juga: Roket Hizbullah Tewaskan 12 Anak Israel saat Main Bola, Iran Beri Peringatan, IDF Siapkan Balasan
Baca juga: 12 Anak Tewas, Media Israel: Kabinet Diberi Banyak Waktu Bicara usai Keluhkan Serangan Asal-asalan
Tak terima, massa sayap kanan kemudian menyerbu fasilitas pangkalan IDF sebagai protes atas pemeriksaan terhadap prajurit cadangan yang dicurigai melakukan kekerasan terhadap tahanan Palestina.
Beberapa pengunjuk rasa sayap kanan yang berkumpul di pangkalan Beit Lid sambil mengenakan seragam IDF dan masker wajah serta membawa senjata.
Anggota Knesset Likud, Tally Gotliv, difoto bersama mereka saat menyampaikan pidato di hadapan khalayak.
Rencana Serang Lebanon Buyar
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan kerusuhan oleh massa sayap kanan kemarin secara langsung merugikan keamanan Israel.
Selama sehari terakhir, IDF mengatakan pihaknya telah mempersiapkan serangan balasan terhadap Hizbullah di Lebanon.
Namun akibat kerusuhan tersebut, semuanya menjadi buyar dan terjadi pengalihan perhatian utama.
Perwira tinggi IDF, termasuk Kepala Staf Letnan Jenderal Herzi Halevi menghentikan diskusi penting di wilayah utara untuk menangani infiltrasi ke pangkalan.
Kepala Staf IDF itu kemudian mengunjungi pangkalan Beit Lid semalam setelah kerusuhan. Menurutnya, kerusuhan ini merugikan militer.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.