DERAP NUSANTARA
Bersatu Mencegah Krisis Pangan
Seluruh insan pertanian dari berbagai pelosok Tanah Air dikerahkan guna melakukan langkah-langkah strategis dengan segera demi mencegah krisis pangan
Seluruh Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) di Indonesia diminta untuk segera bergerak memasang semua pompa dengan target mencapai 2 juta lahan mulai dari nol. Total pompanisasi yang sudah termanfaatkan di seluruh Indonesia mencapai 20.559 unit atau seluas 582.528 hektare.
Angka tersebut kemungkinan akan bertambah seiring adanya tambahan dan pemasangan pompa baru. Saat ini, kegiatan pompanisasi juga sejalan dengan perluasan areal tanam atau PAT di seluruh Indonesia.
Kementan menargetkan setidaknya 1 juta hektare lahan sawah dengan rincian 500 ribu hektare di daerah Pulau Jawa dan sisanya di luar Jawa yang akan diairi melalui pompanisasi. Jika dihitung secara rinci, 500 ribu hektare akan mampu menghasilkan 2,5 juta ton gabah dengan rata-rata produksi 5 ton per hektare.
Sehingga diharapkan semua bergerak cepat untuk membantu petani yang saat ini sangat membutuhkan bantuan dan pertolongan. Pompanisasi sebagai langkah penting dalam menjaga produksi pangan di tengah kekeringan yang melanda.
Langkah itu sebagai bentuk respons cepat terhadap situasi krisis pangan yang sedang dihadapi. Sehingga diharapkan seluruh pihak terkait dapat bekerja sama dalam mengatasi tantangan itu.
Percepatan pemasangan pompa air diharapkan dapat mengatasi krisis pangan yang disebabkan oleh kekeringan panjang. Kementan menargetkan bisa menghasilkan 700 ribu ton hingga 1 juta ton setara beras hingga Desember 2024.
Siaga pangan
Mentan mengemukakan, saat ini setidaknya ada 22 negara di dunia yang menghentikan ekspor komoditas pangan, termasuk Uganda, Rusia, Bangladesh, dan Pakistan. Hal ini menjadi perhatian serius karena sebelumnya Indonesia bisa mengandalkan impor untuk mengatasi kekurangan pangan, namun kini keran impor ditutup rapat oleh sejumlah negara.
Mentan baru saja kembali dari Vietnam dan bertemu dengan perdana menteri negara tersebut, menyatakan bahwa Vietnam kini juga mengalami kekurangan beras hingga 2,8 juta ton akibat fenomena El Nino.
Oleh karena itu, Mentan meminta seluruh jajarannya untuk bersiaga selama lima bulan ke depan hingga Desember 2024 untuk meningkatkan kembali produktivitas pertanian Indonesia dan mewujudkan swasembada pangan.
Siaga dibentuk per wilayah, mulai dari timur Indonesia, tengah, hingga barat, dengan penanggung jawab yang telah ditunjuk di masing-masing wilayah. Mentan meminta agar dirinya dimasukkan ke seluruh grup WhatsApp pertanian untuk bisa memantau kinerja jajarannya setiap saat.
Mentan berpendapat bahwa lebih baik terjadi keributan di internal Kementerian Pertanian saat ini daripada masyarakat Indonesia harus antre untuk meminta pangan.
Kelangsungan hidup negara sangat bergantung pada pangan yang dianggap vital dan strategis. Bermain-main dengan pangan akan berdampak pada 280 juta jiwa penduduk Indonesia.
Oleh karena itu, seluruh jajaran Kementan untuk bekerja maksimal demi Merah Putih. "Kita tempur untuk melawan krisis pangan, ini untuk Merah Putih. Kita posko bersama-sama termasuk saya. Aku pantau semua grup secara harian, pagi-sore," ucap Mentan yang pernah mengabdi sebagai penyuluh pertanian selama kurang lebih 13 tahun.
Tak hanya itu, Mentan meminta pula dukungan mahasiswa yang mengikuti program Kampus Merdeka Merdeka Belajar di bawah naungan Kementan untuk terlibat dalam memasang pompa air.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.