Konflik Palestina vs Israel
Mengenang Ismail Haniyeh, Mantan PM Palestina dan Tokoh Sentral Hamas yang Dibunuh di Iran
Haniyeh adalah salah satu anggota pendiri Hamas termuda yang mempunyai hubungan dekat dengan pemimpin spiritual kelompok itu, Sheikh Ahmed Yassin.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Eddy Fitriadi
Selama ini, Haniyeh tinggal di pengasingan dan membagi waktunya antara berada di Turkiye dan Qatar.
Lahir di kamp pengungsian Al Shati, Jalur Gaza, Haniyeh banyak menghabiskan masa kecilnya di sana.
Kedua orangtuanya mengungsi setelah desa mereka, Ashqelon diduduki Israel pada 1948.
Haniyeh juga dianggap sebagai seorang pragmatis.
Ia mengenyam pendidikan di sekolah yang dikelola oleh Badan Kemanusiaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Haniyeh kemudian mengenyam pendidikan tinggi di Islamic University of Gaza di bidang Sastra Arab pada 1981.
Semasa kuliah, ia aktif dalam kegiatan politik mahasiswa, dengan memimpin sebuah asosiasi mahasiswa Islam yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin.
Baca juga: 10 Pimpinan Hamas yang Tewas Akibat Serangan Israel Buntut Konflik di Gaza, Terbaru Ismail Haniyeh
Karir Haniyeh di Hamas
Haniyeh adalah salah satu anggota pendiri Hamas termuda yang mempunyai hubungan dekat dengan pemimpin spiritual kelompok itu, Sheikh Ahmed Yassin.
Sebagaimana dikutip dari CNN, Haniyeh sendiri mulai bergabung dengan Hamas pada 1987, ketika kelompok ini didirikan di tengah meletusnya Intifada Pertama.
Intifada adalah peristiwa perlawanan rakyat Palestina atas pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Gerakan Intifada terjadi dua kali, dengan Intifada Pertama berlangsung sejak Desember 1987 hingga 1991.
Sementara itu, dalam ulasan biografinya sebagaimana dilansir dari Britannica, disebutkan bahwa Haniyeh pernah ditangkap oleh Israel pada 1988.
Saat itu ia dipenjara selama enam bulan karena terlibat dalam peristiwa intifada.
Pada 1989, ia kembali ditangap dan ditahan hingga Israel mendeportasinya ke Lebanon pada 1992 bersama dengan sekitar 400 orang tahanan lainnya.
Pada 1993 setelah Perjanjian Oslo, Haniyeh kembali ke Gaza dan diangkat sebagai dekan Islamic University of Gaza.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.