Pilkada 2024
Susahnya Mencari Pasangan di Pilkada, Mantan Komisioner KIP Sebut Dinamika Politik Aceh Tidak Stabil
“Ini yang uniknya. Apakah ini mau maju Gubernur, Bupati dan Wali Kota semata tanpa pasangan?,” ujar Tgk Akmal dalam program podcast Serambi Spotlight.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Eddy Fitriadi
“Makin di akhir, Pilkada ini menjadi tidak seksi,” ucapnya.
Karena itu, kata Tgk Akmal, dinamika seperti ini harus dihentikan dengan cara partai politik sebelum masuk minggu kedua Agustus 2024 harus sudah selesai penentuan pasangan calon kepala daerah.
Sebab, dalam proses penelitian persyaratan calon nantinya, sangat dimungkinkan calon kepala daerah tersebut gugur.
Ia menilai, Pilkada kali ini menjadi tidak seksi disebabkan oleh efek domino dari Pemilu yang lalu.
Ketika ada peserta Pemilu menyatakan maju di Pilkada, hal ini akan berorientasi pada biaya yang bakal dikeluarkannya.
Lalu, kata Tgk Akmal, ada Peraturan KPU yang menyatakan bahwa jika ada calon legislatif terpilih yang ingin mencalonkan diri sebagai kepala daerah diharuskan membuat surat pengunduruan diri sebagai anggota legislatif.
Oleh sebab itu, ia meminta kepada seluruh partai politik untuk segera mengumumkan pasangan calon pada Pilkada 2024.
“Kepala daerah dan wakilnya merupakan instrument penting,” pungkas Komisioner KIP Aceh periode 2018-2023 ini.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.