Cara Canggih Mossad Tembus Intelijen Iran untuk Bunuh Ismail Haniyeh, Bom Diledakkan dari Jarak Jauh

Insiden ini bukan sekadar tragedi, tetapi juga menyingkap lapisan kompleksitas dalam operasi intelijen yang terjadi di balik layar.

Editor: Faisal Zamzami
ANWAR AMRO/AFP
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Ismail Haniyeh terbunuh dalam serangan udara Zionis di kediamannya di Teheran. 

Namun para pejabat intelijen Israel sudah memberi informasi kepada pihak AS dan pemerintah sejumlah negara Barat lainnya terkait rincian operasi itu segera setelah pembunuhan terjadi.

Baca juga: Spekulasi Pembunuhan, Diduga Wisma Haniyeh Menginap Terdeteksi Mossad Lewat Aplikasi Pesan di Ponsel

Mengeksploitasi Celah Pertahanan Iran

Beberapa jam setelah pembunuhan itu, spekulasi segera berpusat pada kemungkinan bahwa Israel membunuh Haniyeh dengan serangan rudal.

Rudal itu kemungkinan ditembakkan dari sebuah drone atau pesawat, serupa dengan bagaimana Israel meluncurkan rudal ke pangkalan militer Iran di Isfahan pada April lalu.

Teori rudal tersebut menimbulkan sejumlah pertanyaan tentang bagaimana Israel bisa menghindari sistem pertahanan udara Iran lagi untuk melakukan serangan udara yang berani di ibu kota negara itu.

Ternyata, para pembunuh mampu mengeksploitasi celah lain dalam pertahanan Iran: sebuah kelalaian keamanan di sebuah kompleks yang seharusnya dijaga ketat.

Kelalain itu memungkinkan sebuah bom diselundupkan, ditanam, dan tetap tersembunyi selama berminggu-minggu sebelum bom tersebut akhirnya diledakkan dari jarak jauh.

Pelanggaran keamanan semacam itu, kata para pejabat Iran, merupakan kegagalan besar dalam bidang intelijen dan keamanan Iran.

Hal itu juga sangat memalukan bagi Garda Revolusi, yang menggunakan kompleks tersebut untuk tempat retret, pertemuan rahasia, dan menampung tamu-tamu terkemuka seperti Haniyeh.

Bagaimana bom itu bisa disembunyikan di wisma itu masih belum jelas.

Para pejabat Timur Tengah yang berbicara kepada New York Times mengatakan, perencanaan pembunuhan tersebut memakan waktu berbulan-bulan dan memerlukan pengawasan ekstensif terhadap kompleks.

Dua pejabat Iran yang menguraikan rincian pembunuhan tersebut mengatakan, mereka tidak tahu bagaimana atau kapan bahan peledak itu ditanam di dalam ruangan.

Pada Rabu lalu sekitar pukul 02.00 waktu setempat, perangkat tersebut meledak.

Anggota staf gedung yang terkejut berlari mencari sumber suara yang sangat keras.

Mereka lalu menuju kamar tempat Haniyeh menginap bersama seorang pengawalnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved