11 Siswa di Subulussalam Disambar Petir

Siswa SMK dan Warga Kota Subulussalam Disambar Petir, Selamat Usai Dilumpuri, Ini Korban Sejak 2010

Para siswa tersebut dilaporkan sedang melaksanakan tugas Praktik Kerja Lapangan (PKL) di P4S Telaga Biru, binaan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Ko

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com / Khalidin
Sebelas pelajar SMK Pertanian Sultan Daulat, Kota Subulussalam bersama empat warga yang menjadi korban sambaran petir mulai pulih meski beberapa diantaranya mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subulussalam. 

Peristiwa sambaran petir mengenai manusia sebelumnya terjadi pada Minggu (5/11/2023) akhir tahun lalu. Korban bernama Malik disambar petir saat sedang duduk bersandar di dinding rumahnya.

Video warga yang ditanam dengan lumpur sempat diunggah di media sosial oleh Lia Mamanya Indah dalam akun facebooknya.

Dalam postingan itu, Lia Mamanya Indah membuat caption, Ibu-ibu, bapak-bapak, kita harus hati-hati baru aja ada orang kena petir.

Saat dikonfirmasi Serambinews.com, pemilik akun facebook Lia Mamanya Indah membenarkan peristiwa warga disambar petir.

Dia menyebutkan korban bernama Malik penduduk Sosor dan merupakan kerabat dari temannya.

Usai terkena petir, korban langsung dilumpuri untuk penyelamatan. “Alhamdulillah korban selamat dan udah,” tulis Lia menjawab pertanyaan wartawan messenger.

Seperti kebiasaan turun temurun masyarakat Kota Subulussalam, pascakejadian sambaran petir di Penanggalan, penduduk sekitar berjibaku memberikan pertolongan dengan cara tradisional.

Korban petir ini ditanam dalam kubangan lumpur dan dilumpuri hingga tersisa kepala dan wajah. Tak hanya itu, warga juga membaluri lumpur dengan es batu dengan tujuan agar semakin dingin.

Menanam atau mengubur tubuh korban sambaran petir dalam tanah berlumpur merupakan kebiasaan turun temurun di masyarakat Kota Subulussalam yang diyakini sebagai penghilang setrum atau bisa petir. 

Yah, menanam atau mengubur tubuh korban sambaran petir dalam tanah berlumpur merupakan kebiasaan turun temurun di masyarakat Kota Subulussalam.

Sudah menjadi kebiasaan apabila ada orang yang terkena sambaran petir langsung ditanam dalam lumpur sebagai pertolongan pertama.

Biasanya, para korban baru diangkat dari kubangan lumpur setelah benar-benar menggigil. 

Peristiwa Agustus 2023

Seorang warga Cepu, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam menjadi korban sambaran petir saat sedang bertugas memperbaiki jaringan listrik PT PLN Subulussalam, Rabu 9 Agustus 2023 lalu.

Korban disambar petir di kawasan Desa Lae Oram, Kecamatan Simpang Kiri saat hujan melanda daerah tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved