11 Siswa di Subulussalam Disambar Petir
Siswa SMK dan Warga Kota Subulussalam Disambar Petir, Selamat Usai Dilumpuri, Ini Korban Sejak 2010
Para siswa tersebut dilaporkan sedang melaksanakan tugas Praktik Kerja Lapangan (PKL) di P4S Telaga Biru, binaan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Ko
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Beberapa korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam untuk mendapat penanganan medis. Adapula korban dibawa kembali oleh orang tuanya ke rumah untuk untuk dibobati.
Sebelumnya, usai terkena petir, sebelas korban langsung dilumpuri untuk penyelamatan. “Alhamdulillah korban selamat dan sebagian udah dievakuasi ke rumah sakit untuk penanganan medis lebih lanjut,” terang Joka
Seperti kebiasaan turun temurun masyarakat Kota Subulussalam, pascakejadian sambaran petir di Penanggalan, penduduk sekitar berjibaku memberikan pertolongan dengan cara tradisional.
Korban petir ini ditanam dalam kubangan lumpur dan dilumpuri hingga tersisa kepala dan wajah. Tak hanya itu, warga juga membaluri lumpur dengan es batu dengan tujuan agar semakin dingin.
Menanam atau mengubur tubuh korban sambaran petir dalam tanah berlumpur merupakan kebiasaan turun temurun di masyarakat Kota Subulussalam yang diyakini sebagai penghilang setrum atau bisa petir.
Yah, menanam atau mengubur tubuh korban sambaran petir dalam tanah berlumpur merupakan kebiasaan turun temurun di masyarakat Kota Subulussalam.
Sudah menjadi kebiasaan apabila ada orang yang terkena sambaran petir langsung ditanam dalam lumpur sebagai pertolongan pertama.
Biasanya, para korban baru diangkat dari kubangan lumpur setelah benar-benar menggigil.
Bencana petir yang terjadi di Dusun Jambu Mballang Desa Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam bukan hanya mengenai belasan siswa dan warga.
Informasi yang diterima Serambinews.com, petir yang terjadi saat hujan deras melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya turut mengakibatkan gangguan arus listrik yakni beberapa KWH pelanggan PLN rusak akibat tersambar setrum alam tersebut.
Ketua KTNA Kota Subulussalam Abdul Hamid Padang alias Haji Joka selaku pembina siswa PKL yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan kejadian tersebut.
Joka mengatakan jika sambaran petir bukan hanya mengenai para pelajar dan warga sekitar namun turut merusak fasilitas PLN di sana.
Dikatakan, ada sejumlah meteran atau KWH pelanggan PLN rusak akibat tersambar petir. “Ada beberapa meteran listrik ikut tersambar petir, termasuk meteran Masjid Baitul Babussalam, pemondokan, posko dan aula,” terang Joka.
Saat dihubungi, Joka mengaku tim PLN masih melakukan perbaikan di lapangan. Beberapa KWH yang rusak akibat tersambar petir termasuk kabel langsung diganti.
Peristiwa Tahun 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.