Konflik Palestina vs Israel

Sosok Syekh Ekrima Sabri, Imam Masjid Al-Aqsa yang Ditangkap Israel Usai Ajak Doakan Ismail Haniyeh

Penangkapan juga dipicu dari isi khutbah Jumatnya yang menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkapan layar via New Arab News
Imam Masjid Al-Aqsa, Syekh Ekrima Sabri. 

Dia berkata, "Saya tidak menemukan hasutan apa pun dalam pernyataan Syekh Sabri.

Hasutan sebenarnya berasal dari kelompok ekstremis Yahudi yang menargetkannya dan menggunakan alat hukum untuk melawannya".

Namun beberapa menteri Israel dan anggota Knesset menyerukan agar Syekh Sabri ditangkap dan dicabut izin tinggalnya menyusul pidatonya untuk Haniyeh.

Menteri Keamanan Nasional Ben-Gvir menginstruksikan polisi Israel untuk menyelidiki Sabri, sementara Menteri Dalam Negeri Moshe Arbel mendorong pencabutan izin tinggal sementara Sabri (kartu identitas biru).

Dalam memo kepada Knesset, Arbel menuduh Sabri melakukan pelanggaran keamanan dan melanggar kepercayaan.

"Sabri memegang izin tinggal permanen di Israel, yang tidak menghalanginya untuk menghasut negara selama bertahun-tahun," tulis Arbel.

Arbel mengutuk Sabri karena memuji Haniyeh.

Menurut Arbel, pemimpin Hamas itu disebut sebagai pemimpin yang bertanggung jawab atas pembantaian pada tanggal 7 Oktober 2023.

Arbel mengumumkan niatnya untuk mencabut izin tinggal permanen Sabri, dengan alasan tindakan anti-negara yang berulang kali.

"Pasal 11(a) Undang-undang Masuk ke Israel memberikan wewenang kepada Menteri Dalam Negeri untuk mencabut izin tinggal untuk tindakan yang dianggap melanggar kepercayaan, seperti terorisme atau hasutan, tanpa memerlukan hukuman hukum," tambahnya.

Sementara juru bicara kepolisian Israel mengonfirmasi bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki khotbah Sabri yang berpotensi menimbulkan hasutan dan akan bertindak berdasarkan temuan tersebut.

Baca juga: VIDEO IDF Siaga Penuh Usai Pembunuhan Ismail Haniyeh, Warga Israel Dilarang Bepergian ke 40 Negara

Sosok Syekh Sabri

Mengutip dari laman Faces of Palestine, Syekh Sabri sempat menjabat sebagai Mufti Besar Yerusalem dan Palestina pada Oktober 1994 sampai Juli 2006.

Ia sangat dihormati karena memiliki pemikiran dan kontribusi akademisnya.

Pria yang meraih gelar doktor dari Universitas Al Azhar Mesir, terkenal karena perannya sebagai mantan Mufti Besar Yerusalem dan Palestina serta pemimpin agama yang paling berpengaruh di wilayah tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved