Kerusuhan di Inggris Meluas Buntut Penikaman Tewaskan 3 Anak, Kelompok Sayap Kanan Incar Muslim
Demonstran merusak fasilitas publik dan membakar sejumlah kendaraan dan pembangunan, termasuk sebuah perpustakaan di Liverpool.
SERAMBINEWS.COM, LONDON - Kerusuhan di Inggris Raya meluas di berbagai kota menyusul insiden penikaman yang menewaskan tiga anak di Southport, barat laut Inggris pada Senin (29/7/2024) lalu.
Per Minggu (4/8), kerusuhan dilaporkan menjalar ke kota seperti Liverpool, London, Hartlepool, Bristol, Hull, Stoke-on-Trent, Middlebsrough, hingga Belfast (Irlandia Utara).
Sebagian besar insiden kerusuhan bermula dari demonstrasi kelompok sayap kanan yang menentang imigrasi.
Demonstran merusak fasilitas publik dan membakar sejumlah kendaraan dan pembangunan, termasuk sebuah perpustakaan di Liverpool.
Polisi Inggris Raya sejauh ini telah menangkap 90 orang terkait kerusuhan di Inggris dan Irlandia Utara.
Polisi Inggris Raya pun dilaporkan kewalahan menangani kerusuhan yang menjalar dan diperkirakan masih akan berlangsung.
Perdana Menteri Inggris Raya Keir Starmer dilaporkan menggelar rapat kabinet darurat menanggapi kerusuhan, Sabtu (3/8).
Starmer dilaporkan telah memberi "dukungan penuh" untuk menangani "ekstremis yag menyebarkan kebencian."
Menteri Hukum Inggris Raya Shabana Mahmood menyebut pihaknya siap menggelar pengadilan cepat untuk merespons kerusuhan.
Otoritas kehakiman Inggris dilaporkan siap menggelar pengadilan beruntun selama 24 jam untuk mengadili tersangka kerusuhan.
"Seluruh sistem kehakiman siap menghasilkan putusan secepat mungkin," kata Mahmood dikutip kantor berita PA via The Guardian.
Kerusuhan pecah di Inggris usai seorang remaja 17 tahun menikam tiga anak hingga tewas di sebuah kelas tari di Southport.
Peristiwa penikaman ini juga menyebabkan delapan anak dan dua orang dewasa terluka.
LSM Inggris yang berfokus pada fenomena Islamofobia, Tell Mama menyatakan bahwa kelompok sayap kanan Inggris mengincar masjid dan Muslim di tengah kerusuhan.
Lembaga itu melaporkan sudah ada 10 masjid yang diserang atau diancam di Southport, Liverpool, dan Hartlepool. Demonstrasi kelompok sayap kanan dilaporkan membuat insiden ancaman kepada Muslim meningkat hingga lima kali lipat.
Baca juga: VIDEO Jelang Proksi Iran Serang Israel, Inggris Ikut Kirim Pasukan Perang ke Timur Tengah
Inggris Rusuh usai Penikaman yang Tewaskan 3 Anak
Inggris Raya diterpa kerusuhan usai penikaman yang menewaskan tiga anak-anak di sebuah kelas tari di Souhtport, Senin (29/7/2024) lalu.
Kerusuhan dilaporkan terjadi seiring maraknya ujaran kebencian yang beredar di media sosial usai penikaman tersebut.
Untuk meredakan situasi, Perdana Menteri Inggris Raya Keir Starmer memanggil kepala kepolisian untuk rapat darurat pada Kamis (1/8).
Starmer ingin pihak-pihak yang menyebabkan kerusuhan dihukum.
Kantor Starmer merilis pernyataan bahwa sang Perdana Menteri itu akan menegaskan ke kepolisian bahwa "meskipun hak protes damai harus dilindungi penuh, dia akan mempertegas bahwa kriminal yang memanfaatkan hak tersebut untuk menyebarkan kebencian dan melakukan tindak kekerasan akan menghadapi kekuatan penuh dari hukum."
Serangan penikaman di Southport diketahui menewaskan tiga anak berusa 7, 6, dan 9 tahun serta melukai delapan anak-anak dan dua orang dewasa. Sebagian korban masih dalam kondisi kritis.
Polisi mengumumkan bahwa pelaku berusia 17 tahun dan dijerat dengan tiga tuduhan pembunuhan dan 10 percobaan pembunuhan. Identitas pelaku tidak diungkapkan karena masih di bawah usia legal.
Sejumlah kalangan sayap kanan menuduh pelaku adalah imigran dan diduga terpengaruh misinformasi daring mengenai identitas pelaku.
Namun, pihak kepolisian menegaskan pelaku lahir di Inggris Raya.
Aktivis-aktivis sayap kanan pun mengeklaim mengetahui identitas pelaku dan menyebarkan nama berbahasa Arab.
Polisi menyebut klaim tersebut tidak benar.
Pada Selasa (30/7) malam waktu setempat, kerusuhan pecah di Southport usai massa mengepung sebuah masjid untuk demonstrasi.
Pelaku kerusuhan melempari polisi dengan batu bata dan botol, menjarah sebuah toko, serta membakar tempat sampah dan kendaraan.
Kerusuhan juga pecah di dekat kantor Perdana Menteri Inggris Raya di London.
Massa terlibat bentrok dengan kepolisian dekat kantor Keir Starmer pada Rabu (31/7).
Di Hartlepool, polisi dilempari botol dan telur dan sebuah mobil polisi dibakar massa.
Kerusuhan berskala lebih kecil dilaporkan terjadi di Manchester.
Kepolisian Metropolitan London melaporkan lebih dari 100 orang telah ditangkap sehubungan kerusuhan.
Anggota parlemen asal Souhtport, Patrick Hurley menyesalkan kerusuhan yang terjadi usai serangan penikaman.
Hurley menyebut kerusuhan terjadi karena "propaganda dan kebohongan" yang disebarkan di media sosial.
"Misinformasi ini tidak hanya eksis di peramban internet dan di ponsel orang-orang. Itu berdampak di dunia nyata," kata Hurley dikutip Associated Press.
Baca juga: Iran Tolak Bujuk Rayu AS dan Negara Arab Agar tak Serang Israel, Tetap Kekeh Meskipun Pecah Perang
Baca juga: Pulang Dugem Tabrak Emak-emak hingga Tewas, Marisa Putri Akui Konsumsi Ekstasi: Saya Minta Maaf
Baca juga: Usai 5 Tahun Menanti, Kebahagiaan Syahrini Makin Lengkap, Ini Pesan Haru Reino Barack
Hasil Lengkap Piala Liga Inggris: 2 Bocah Jadi Pahlawan Chelsea, Gol Isak Menangkan Liverpool |
![]() |
---|
VIDEO -Resmi, Inggris Perbarui Peta Palestina, Hapus Sebutan 'Wilayah yang Diduduki' |
![]() |
---|
Alhamdulillah, Uni Eropa Akui Negara Palestina, Netanyahu Uring-uringan |
![]() |
---|
VIDEO Pengakuan 3 Negara Barat Picu Reaksi Berbeda: Hamas Sambut Kemenangan, Namun Israel Mengecam! |
![]() |
---|
VIDEO Hamas Puji Negara Barat Akui Palestina, Sambut Baik Inggris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.