Perang Gaza

Tak Terdeteksi Iron Dome, Tiga Drone Serang Hizbullah Menyusup ke Israel, 5 Terluka, Satu Kritis

Hizbullah mengatakan pihaknya mengarahkan tembakannya ke pangkalan militer dekat Acre setelah serangan Israel di kota Mayfadoun di Lebanon Selatan dek

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Jpost
Hezbollah serang pesawat nirawak di atas Galilea Barat pada hari Selasa 

SERAMBINEWS.COM - Menyusul peringatan intrusi pesawat tak berawak yang terdengar di Israel utara, beberapa pesawat tak berawak teridentifikasi melintasi Israel dari Lebanon, IDF mengonfirmasi pada hari Selasa. 

Satu pesawat tak berawak dicegat dan yang lainnya menghantam selatan Nahariya, melukai warga sipil, IDF menambahkan. 

Magen David Adom (MDA) mengatakan total tujuh orang terluka. Satu orang terluka kritis, satu orang dalam kondisi ringan hingga sedang, dan lima orang terluka ringan. Seorang pria berusia 40-an dan seorang wanita berusia 30-an terluka akibat pecahan peluru dan masing-masing dalam kondisi sangat serius dan sedang hingga ringan. 

Korban luka dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. 

Paramedis MDA Roi Vishna dan Noam Levi menceritakan apa yang mereka lihat saat tiba di lokasi kejadian. "Kami melihat pria itu pingsan di dalam mobil dengan cedera kepala parah akibat pecahan peluru. Seorang wanita yang sepenuhnya sadar dengan cedera pecahan peluru di tungkai bawahnya berada di tempat parkir di dekatnya. Kami merawat pria itu, termasuk memberinya ventilasi dan memberikan obat-obatan, dan mengevakuasinya melalui MICU dalam kondisi sangat serius ke rumah sakit. Korban wanita dievakuasi dalam kondisi ringan hingga sedang."

Baca juga: Israel Akan Lakukan Serangan Pendahuluan ke Iran dan Hizbullah, AS Peringatkan Hal Ini untuk IDF

Sebelumnya pada hari Selasa, pukul 12:21 dan 12:26 siang, peringatan intrusi pesawat tak berawak berbunyi di Nahariya dan Acre di Galilea Barat.

Di antara tempat lain, peringatan juga berbunyi di wilayah Kibbutz Lochamei HaGetaot, Evron, dan Regba. 

Serangan itu terjadi saat Israel sedang dalam keadaan siaga tinggi mengantisipasi serangan dari Iran maupun dari proksinya di Lebanon setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran minggu lalu, yang dikaitkan dengan Israel dan pembunuhan seorang komandan senior Hizbullah di Beirut , yang Israel klaim bertanggung jawab atasnya.

Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Rashid Bou Habib yang sedang berkunjung ke Mesir mengatakan pemerintah Beirut berupaya menghindari perang besar-besaran.

"Kami berharap tidak akan ada tanggapan keras dari Hizbullah yang akan menyebabkan perang besar," katanya dalam konferensi pers yang diadakan bersama mitranya dari Mesir Badr Abdelatty.

"Kami bekerja sama dengan Amerika untuk membatasi eskalasi dan mengakhiri perang di Gaza," kata Abdelatty.

Pangkalan Bawah Tanah dan Peluncur Rudal Bergerak, Iran Bersiap untuk Serang Israel

Dalam beberapa hari terakhir, AS telah melihat pergerakan peluncur rudal di Iran, yang menunjukkan kesiapan untuk serangan potensial, kata pejabat AS kepada The Wall Street Journal pada hari Senin.

Serangan potensial Iran terhadap Israel diperkirakan akan menggunakan rudal balistik dan rudal jelajah di samping pesawat tak berawak yang diluncurkan dari Iran bagian barat, menurut laporan yang diterbitkan oleh Pusat Pendidikan Penelitian Alma awal minggu ini.

Alma mencantumkan 12 kemungkinan lokasi peluncuran yang mungkin digunakan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dan tentara Iran jika terjadi serangan, termasuk Tabriz, Kermanshah, Khorramabad, dan Dezful.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved