Berita Sabang
Angka Kekerasan pada Anak dan Perempuan Turun di Kota Sabang, Ini Data 4 Tahun Terakhir
"Sejak Januari hingga Juli 2024, tercatat 3 kasus kekerasan pada perempuan dan 6 kasus pada anak," tambah Titin.
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Saifullah
Laporan Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Gampong, dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PMG dan PPPA) Kota Sabang mencatat penurunan angka kekerasan pada anak dan perempuan di Kota Sabang.
Data menunjukkan fluktuasi angka kekerasan dalam empat tahun terakhir atau pada periode dari tahun 2021 hingga 2024.
Kepala Dinas Sosial, PMG dan PPPA Kota Sabang, Iswandi melalui Kepala Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak, Titin Semarni menjelaskan, tren menurunnya kekerasan tersebut.
"Pada tahun 2021, tercatat 14 kasus kekerasan pada perempuan dan 9 kasus pada anak,” katanya.
“Tahun 2022, mengalami kenaikan menjadi 16 kasus pada perempuan dan 12 kasus pada anak,” sebut dia.
“Namun, berbagai upaya yang kami lakukan berhasil menurunkan angka tersebut pada tahun 2023 menjadi 10 kasus pada perempuan dan 11 kasus pada anak," ujar Titin.
Data terbaru, sebut dia, menunjukkan penurunan lebih lanjut.
"Sejak Januari hingga Juli 2024, tercatat 3 kasus kekerasan pada perempuan dan 6 kasus pada anak," tambah Titin.
Titin menjelaskan jenis kasus yang sering terjadi,
"Sepanjang tahun, kasus pada perempuan didominasi kekerasan dalam rumah tangga,” ungkapnya.
“Untuk anak-anak, mayoritas kasus berupa penelantaran dan pelecehan,” lanjut dia.
“Khusus tahun 2024, kasus pada anak didominasi pelecehan, terutama pada usia SD hingga SMA," tutur Titin.
Penurunan angka kekerasan pada anak dan menunjukkan efektivitas upaya pemerintah dan lembaga terkait dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.
Program edukasi, kampanye anti-kekerasan, dan layanan dukungan bagi korban telah memberikan dampak positif.
"Kami memiliki program rutin sosialisasi ke seluruh gampong dan sekolah di Sabang, serta merespon cepat setiap pengaduan warga,” tukasnya.
“Kami juga berkolaborasi dengan pihak terkait untuk bersinergi menurunkan angka kekerasan," jelas Titin.
Penurunan ini diharapkan berlanjut melalui kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah.
Penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan dan peningkatan akses layanan pendukung bagi korban diharapkan dapat memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak di Kota Sabang.(*)
Tekan Harga LPG Lebih Murah, Pemko Sabang Luncurkan Subsidi Ongkos Angkut |
![]() |
---|
Terkait Penyimpangan APBG, Jaksa Geledah Kantor Keuchik Cot Ba’u |
![]() |
---|
Pemko Sabang Siap Dukung Wehland Sabang Night Run, Lari Malam Sambil Wisata |
![]() |
---|
Besok, 14 Agustus 2025 Prakiraan Cuaca Sabang Stabil, Aktivitas Warga Diprediksi Aman |
![]() |
---|
Kerajinan Sabang Berbahan Baku Limbah Pohon Kelapa Diminati Wisatawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.