Berita Nasional

Heboh Kontes Waria, Haji Uma Janji Kawal Proses Hukum dan Cari Sosok Berselempang Aceh

Haji Uma mengatakan, kontes transgender yang merupakan bagian dari LGBT, merupakan kegiatan yang melanggar konstitusi dan norma yang berlaku

Editor: Muhammad Hadi
ist
Anggota Komite IV DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma 

SERAMBINEWS.COM – Senator Indonesia asal Aceh, H. Sudirman alias Haji Uma mengapresiasi jajaran Polda Metro Jaya yang akan meminta keterangan panitia kontes transgender atau waria di sebuah hotel di Jakarta, beberapa hari lalu.

Pihak kepolisian juga menyatakan akan meminta keterangan pihak hotel selaku penyedia tempat terhadap kegiatan yang disebut tidak memiliki izin.

“Kita mengapresiasi langkah cepat aparat kepolian dari Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya. Kami akan memantau dan mengawal prosesnya hingga tuntas,” kata Haji Uma menjawab Serambinews.com, Rabu (7/8/2024).

Haji Uma mengatakan, kontes transgender yang merupakan bagian dari LGBT, merupakan kegiatan yang melanggar konstitusi dan norma yang berlaku di Indonesia.

Selain itu, lanjut Haji Uma, kontes yang dilaksanakan di salah satu hotel di Jakarta, diduga digelar pada Minggu (4/8/2024), telah menimbulkan kegaduhan atau menganggu ketertiban masyarakat di Aceh.

Baca juga: Bertentangan dengan Konstitusi dan Bikin Gaduh, TIM Akan Kawal Pengusutan Kontes Kecantikan Waria

Ditambah lagi polisi sudah menyatakan bahwa panitia kegiatan itu tidak mengantongi izin dari pihak kepolisian.

“Maka saya pikir sudah cukup delik bagi polisi untuk mengusut kasus ini sampai tuntas,” kata Haji Uma.

Selain mengawal proses hukum, Haji Uma juga menyatakan timnya sedang mencari informasi tentang sosok waria berselempang Aceh yang ikut dalam kontes itu.

Menurut Haji Uma, sejauh ini belum ada satu pihak pun di Aceh yang bertanggung jawab atau mengklaim ikut mengirimkan perwakilannya dalam kontes waria itu.

Haji Uma menduga, panitia sengaja memenangkan waria berselempang Aceh di acara itu, dengan tujuan untuk menimbulkan kehebohan dan kontroversi, terutama di kalangan masyarakat Aceh.

Baca juga: VIRAL Kontes Kecantikan Waria, Polisi Sebut Tak Ada Izin, Panitia dan Pihak Hotel Akan Diperiksa

Berdasarkan keterangan dari beberapa orang yang sudah menonton video lebih lengkap tentang kontes itu, waria berselempang Aceh yang memenangi kontes kalah “cantik” dan kalah “pintar” dibandingan peserta dari daerah lain.

Sehingga penobatan waria berselempang Aceh ini sebagai pemenang dianggap sebagai akal-akalan panitia untuk menarik perhatian publik, sekaligus menyerang harkat dan martabat Aceh sebagai provinsi yang menerapkan syariat Islam.

"Itu penghinaan bagi Aceh, saya justru menduga mereka sengaja membenturkan penerapan Syariat Islam di Aceh dengan memenangkan peserta dari Aceh yang tidak jelas asal usulnya" ungkap Haji Uma

Haji Uma menambahkan orang Aceh hanya ada laki-laki dan perempuan, tidak ada sudut yang mengatur legalitas waria di Aceh.

Sementara itu, Kompas.com memberitakan, polisi akan meminta keterangan panitia penyelenggara dan pihak hotel di Jakarta Pusat berkait pergelaran kontes kecantikan yang pesertanya diduga waria atau transgender.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved