Konflik Palestina vs Israel

Pidato Yahya Sinwar: Kami Pejuang untuk Mewujudkan Kebebasan Palestina akan Melawan Penjajah

"Kami adalah pejuang untuk mewujudkan kebebasan Palestina dan revolusioner untuk memberikan hak kebebasan kepada bangsa kami".

Editor: Faisal Zamzami
AFP/MAHMUD HAMS
Hamas menetapkan Yahya Sinwar sebagai pemimpin biro politik kelompok itu pada Selasa (6/8) menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan di Iran. 

Menanggapi penunjukkan Yahya Sinwar, Israel bereaksi dengan marah.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menyebut pengangkatan Sinwar memberi Israel alasan yang lebih kuat untuk membunuhnya dan melanjutkan pemusnahan Hamas.

Juru Bicara Militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan kepada televisi Al-Arabiya milik Saudi, "Hanya ada satu tempat untuk Yahya Sinwar, yaitu di samping Mohammed Deif dan teroris 7 Oktober lainnya. Itulah satu-satunya tempat yang kami persiapkan dan tuju untuknya."

Pembunuhan sejumlah pejabat senior Hamas oleh Israel selama beberapa bulan terakhir menjadikan Sinwar sebagai tokoh paling menonjol dalam kelompok tersebut.

Pemilihannya menandakan bahwa kepemimpinan di lapangan di Gaza - khususnya sayap bersenjata yang dikenal sebagai Brigade Qassam - telah mengambil alih kepemimpinan di pengasingan, yang secara tradisional mempertahankan posisi kepemimpinan keseluruhan untuk mengatur hubungan dengan sekutu asing dan diplomasi.

Pengangkatan Sinwar kemungkinan akan memperkuat apa yang telah menjadi kebijakan Israel untuk memilih para pemimpin puncak Hamas, yang bahkan dikritik oleh AS, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak akan menghasilkan apa pun selain mempersulit untuk membawa pulang tawanan Israel yang ditahan di Gaza."⁠

Yahya Sinwar adalah orang yang dianggap bertanggung jawab oleh Israel atas sereangan pada 7 Oktober.

Ia dilaporkan melakukannya tanpa berkonsultasi dengan Pimpinan Politik Hamas.

Sekarang, Sinwar dipilih untuk mengendalikan sayap militer dan politik Hamas.

Berdasarkan hal itu, ia adalah negosiator utama yang harus diajak berkonsultasi dan berunding oleh Israel, sekutunya, mitra regional, dan kelompok Palestina, sehubungan dengan pertukaran tahanan atau gencatan senjata yang sangat dicari dan sulit dicapai di Gaza.

Itu bukan pertanda baik.

Penunjukan Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik Hamas menggantikan Ismail Haniyeh, dinilai merupakan sebuah hal yang mengejutkan sekaligus pesan kepada Israel, ia masih hidup, kantor berita KAn melaporkan.

"Pada kenyataannya, ini (pemilihan Sinwar) adalah sebuah kejutan, seminggu setelah pembunuhan Haniyeh," ungkap Roi Kais, koresponden urusan Arab untuk KAN.

Kais percaya, penunjukan Sinwar merupakan pesan dari Hamas, ia masih hidup.

Ia menambahkan, dipilihnya Sinwar menunjukkan kepemimpinan Hamas di Gaza masih tetap kuat dan berniat untuk tetap berkuasa.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved