Berita Banda Aceh

Pesantren Al-Manar Bentuk Bank Sampah, Dibina Langsung oleh Bank Sampah USK

Selain itu, gerakan tertib sampah ini juga dapat mendatangkan omzet (keuntungan finansial) bagi pihak Al-Manar karena semua sampah

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Direktur Bank Sampah USK, Ir Rama Herawati MP (duduk paling depan nomor 4 dari kiri) bersama tiga dosen yang melakukan pengabdian masyarakat agar Pesantren Al-Manar tertib sampah dan memiliki bank sampah disambut oleh pimpinan sekolah dan dewan guru Pesantren Al-Manar, Aceh Besar. 

Sosialisasi di Al-Manar itu diikuti 50 santri dan 50 santriwati. Merekalah yang jadi pionir atau pelopor gerakan tertib sampah di lingkungannya menuju Al-Manar Go Green.

Sosialisasi dilakukan oleh Direktur BSU, Ir Rama Herawati MP dan Yarmen Dinamika selaku Konsultan Volunteer Bidang Edukasi dan Kampanye Tata Kelola Sampah pada BSU.

Hadir juga tiga dosen pengabdi dari FEB USK dan dua mahasiswa sukarelawan BSU.

Seusai sosialisasi dan tanya jawab, Direktur BSU  langsung memimpin simulasi praktik pemilahan sampah organik dan anorganik di lingkungan Pesantren Al-Manar. 

Ini dilakukan di dua lokasi. Masing-masing di lingkungan asrama putra dan putri. Dalam tempo 20 menit masing-masing kelompok telah berhasil memilah sampah yang terdiri atas pet (botol plastik berbagai ukuran), tutup botol, kertas HVS/buku, kotak/kardus, daun, dan sisa makanan.

Setelah terkumpul, benda-benda tersebut diantar ke Bank Sampah USK di Darussalam Banda Aceh

"Sejak ada bank sampah di Al-Manar sudah dua kali mereka antar sampah terpilah ke BSU dalam partai besar," kata Rama Herawati, Minggu (11/8/2024) pagi.

Pihaknya juga dengan cepat menimbang sampah terpilah tersebut dan langsung menghitung berapa harganya.

"Kita laporkan berkala ke Al-Manar berapa nilai transaksi mereka," tambah Rama Herawati. 

Rama mengaku sangat bersyukur bahwa keluarga besar Al-Manar kini semakin tertib sampah setelah dibentuknya bank sampah di lingkungan pesantren 
modern itu.

Pimpinan Al-Manar juga sudah menetapkan satu kapling tanah kebun milik Al-Manar yang berada tak jauh dari kompleks sebagai lokasi bank sampah tersebut. 

Di tempat itu akan dibangun sebuah los beratap untuk menyimpan sementara sampah-sampahnya bernilai ekonomis sebelum diangkut ke Bank Sampah USK

"Kami sangat bersyukur. Kehadiran bank sampah ini membuat santri dan santriwati kami semakin bersemangat memilah sampah. Dan ada juga benefitnya secara finansial," kata Ustaz Awaluddin. 

Sebelum ada bank sampah di Al-Manar, semua sampah mereka diangkut oleh petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Aceh Besar. 

Dalam satu bulan,  pihak Al-Manar mengeluarkan dana Rp 800.000 untuk biaya pengangkutan aneka sampah tersebut. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved