Berita Aceh Tamiang

Terkepung Api Saat Tidur, Satu Keluarga Diteriaki Warga hingga Berhasil Selamat Lewat Pintu Belakang

“Saksi dari tetangga korban menyaksikan api sekira pukul 22.50 WIB, mereka langsung berteriak membangunkan penghuni rumah,” kata Kapolres Aceh Tamiang

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Dok BPBD
Kobaran api menghanguskan rumah Fitriandi di Kaloy, Aceh Tamiang, Senin (12/8/2024). 

“Saksi dari tetangga korban menyaksikan api sekira pukul 22.50 WIB, mereka langsung berteriak membangunkan penghuni rumah,” kata Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muliadi.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kebakaran yang menghanguskan rumah Fitriandi Syahputra (39) di Kampung Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu, Aceh Tamiang menyisakan drama yang nyaris merenggut nyawa, Senin (12/8/2024) dini hari.

Drama ini terjadi ketika seluruh penghuni masih terlelap tidur ketika kobaran api sudah mengepung bangunan rumah.

Sejumlah warga yang menyaksikan ini mencoba berteriak untuk membangunkan penghuni rumah.

“Saksi dari tetangga korban menyaksikan api sekira pukul 22.50 WIB, mereka langsung berteriak membangunkan penghuni rumah,” kata Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muliadi.

Muliadi yang diwakili Kapolsek Tamiang Hulu Iptu Nasri Gultom menggambarkan situasi ketika itu cukup menegangkan.

Warga yang khawatir dengan keselamatan penghuni rumah terus berteriak.

“Tidak lama kemudian penghuni rumah berhasil ke luar dari  pintu belakang, semuanya selamat,” kata Nasri.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kebakaran ini diduga kuat akibat arus pendek listrik.

Namun polisi masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan asal api.

“Sedang diselidiki,” ungkapnya.

Diketahui rumah tersebut dihuni Fitriandi Syahputra (39) bersama istri dan tiga anak.

 Namun saat kejadian, rumah tersebut hanya dihuni istri dan dua anak yang masih kecil.

Baca juga:  Pj Bupati Aceh Utara Janji Segera Bangun Kembali Rumah untuk Korban Kebakaran di Cot Girek

Fitriandi sendiri sedang merantau ke Berastagai, Kabupaten Karo, Sumatera, sedangkan anak sulung mereka di pondok pesantren.

Andi menjelaskan kobaran api pertama kali terlihat sekira pukul 22.30 WIB.

Pihaknya langsung menjemput petugas damkar dan memandunya ke rumah korban.

Proses pemadaman tidak mudah karena konstruksi bangunan didominasi kayu.

“Jam dua pagi baru bisa padam, saya terima kasih dengan petugas damkar yang sudah sangat maksimal,” ungkapnya.

Andi pun telah menyampaikan pesan kepada warganya untuk mencurahkan perhatian kepada keluarga korban.

Musibah ini diakuinya, menyisakan duka menddalam karena korban kehilangan rumah dan seluruh harta benda.

“Warga kami juga sangat perhatian, minimal mereka memberi semangat, sebagian juga ada yang membantu materi,” ucapnya.

Sejauh ini, belum diketahui penyebab kebakaran karena masih dalam penyelidikan kepolisian.

Namun beredar kabar kalau musibah ini akibar hubunga arus pendek listrik. (*)

Baca juga: MTsN 1 Model Banda Aceh Santuni Siswi Korban Kebakaran Rumah

 


 
 

 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved