Pilkada Aceh Timur 2024

Tole dan Apong Tetap Melaju di Pilkada 2024, Resmi Dapat Dukungan dari PKB: Dapat Restu dari Ulama

“Kami yakin bahwa dengan restu ulama dan dukungan rakyat, kami dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi Aceh," ujar Fakri.

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Sulaiman alias Tole saat terima rekomendasi dari DPP PKB yang diserahkan langsung oleh Ketum PKB, Muhaimin Iskandar, di Jl Raden Saleh Raya, Nomor 9, RT.2/RW.2, Kenari, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Sulaiman yang akrab disapa Tole, dan pasangannya Abdul Hamid alias Apong, secara resmi menerima dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju dalam Pilkada 2024, di Aceh Timur, Kamis (15/8/2024).

Dukungan ini datang setelah Partai Aceh (PA) memutuskan untuk tidak memberikan rekomendasi kepada pasangan Tole dan Apong.

Sebaliknya, Partai Aceh memilih untuk mendukung Iskandar Alfarlaky dan T Zainal Abidin sebagai bakal calon bupati dan calon wakil bupati Aceh Timur.

Ketua Relawan Tole dan Apong, Fakri menjelaskan, bahwa keputusan PKB untuk mendukung mereka adalah respon terhadap sikap Partai Aceh yang mengabaikan rekomendasi dari sejumlah ulama.

Sebelumnya, H Sulaiman telah mendaftar di Partai Aceh dengan membawa rekomendasi dari para ulama, namun tidak diindahkan.

Dengan adanya dukungan resmi dari PKB, pasangan Tole dan Apong tetap mantap untuk bertarung dalam Pilkada 2024.

Fakri menegaskan, bahwa tekad mereka bukan hanya didorong oleh ambisi politik, tetapi juga oleh keyakinan bahwa mereka membawa amanah besar dari para ulama dan masyarakat Aceh.

"Desakan dari masyarakat, relawan, dan santri menjadi sumber energi utama kami,” ucapnya. 

“Kami yakin bahwa dengan restu ulama dan dukungan rakyat, kami dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi Aceh," ujar Fakri.

Fakri juga menambahkan, bahwa pasangan Tole dan Apong mendapatkan rekomendasi dari empat ulama besar, yaitu Abu Paya Pasi, Abu Wahab Keude Dua, Abu Rih Julok, dan Abi Jafar Lueng Angen.

"Keempat rekomendasi ini adalah suara para ulama yang seharusnya dihormati oleh semua pihak,” terang dia. 

“Namun, ketika rekomendasi ini diabaikan oleh petinggi Partai Aceh, kami memutuskan untuk mengikuti suara rakyat," tutupnya.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved