Breaking News

Berita Banda Aceh

Kecanggihan Teknologi harus Disikapi dengan Bijak, Gunakan Medsos Untuk Kemaslahatan Umat 

Kajian ini menjadi sorotan mengingat semakin banyaknya fenomena penyalahgunaan teknologi oleh generasi muda Aceh dalam platform media sosial TikTok

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Kajian Aktual Tastafi yang diselenggarakan di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, malam ini mengangkat tema “Fenomena Rusaknya Generasi Aceh di TikTok: Dari Agam Teumeunak, Wanita Live Mandi Lumpur hingga Buka Aurat. Tanggung Jawab Siapa?” 

“Pengguna TikTok seringkali terpancing untuk mengejar popularitas dengan mengikuti tren yang tidak mendidik, bahkan amoral. Ini adalah tanggung jawab kita bersama—diri sendiri, keluarga, pemerintah, dan para ulama,” tegasnya.

Jailani Yusti, S.Ag., M.Pd, menekankan pentingnya keterbukaan dalam keluarga terkait penggunaan media sosial

“Orang tua sebaiknya selalu memeriksa perangkat komunikasi anak-anak mereka. Anak dalam masa pendidikan tidak memiliki privasi seperti yang sering disalahpahami. 

Keterbukaan adalah kunci dalam mengarahkan mereka pada penggunaan teknologi yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Baca juga: Gegara Chat di Medsos, Pasutri di Gowa Terlibat Cekcok, Suami Gelap Mata Siram Air Panas ke Istri

Moderator, Tgk. H. Akmal Abzal, menyimpulkan bahwa kemajuan zaman dan kecanggihan teknologi harus disikapi dengan bijak. 

Tidak mungkin kita mengelak atau hidup menyendiri seperti di zaman batu. 

“Kita harus berhati-hati dalam berbagi konten di media sosial, karena hal tersebut rentan menjadi komoditi yang dapat meningkatkan algoritma seorang TikToker. 

Uang (fulus) seringkali menjadi motivasi utama dalam melahirkan TikToker amoral. Namun, TikTok juga bisa digunakan untuk kemaslahatan umat jika digunakan dengan baik,” tambahnya. 

Baca juga: Mahasiswa Aceh Merayakan HUT Ke-79 RI di KJRI Penang Malaysia

Acara kajian ini dipadati oleh pemuda dan pemudi Aceh, serta tokoh-tokoh masyarakat, termasuk tamu-tamu dari luar negeri, seperti Tgk. Syekh. H. Soffan Halim dari Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia, dan Tgk. Munawir Umar, Imam dan Pendakwah dari Masjid New York, Amerika Serikat. 

Mereka, bersama dengan para pegiat media sosial, termasuk TikToker dan YouTuber, turut serta dalam diskusi yang sangat relevan dengan perkembangan zaman.

Acara ditutup dengan penyerahan foto bersama, dan sebagai bagian dari peringatan Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-79.

Panitia juga menyerahkan syal kebangsaan dan kebhinnekaan kepada para pemateri serta tamu istimewa dari Malaysia.

Baca juga: Pawai Karnaval dan Aneka Lomba Meriahkan HUT Ke-79 RI di Bireuen

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved