Jurnalisme Warga
Pak Kadis, Sering-seringlah Lihat Kami di Sini
Lelaki itu adalah Marthunis ST DEA, kepala Dinas Pendidikan Aceh yang baru, tempat ribuan guru dan anak-anak Aceh menggantungkan harapan untuk sebuah
Ada yang bercita-cita menjadi guru, tentara, ustazah, mekanik, dokter bahkan ada yang ingin menjadi presiden.
Satu per satu mereka mengungkapkan impiannya tanpa sungkan di depan pejabat dinas yang hadir hari itu.
Marthunis bangga melihat semangat belajar peserta didik baru yang menurutnya perlu dijaga.
Meskipun SMAN 3 Seulimeum adalah satu sekolah yang terletak jauh dari ibu kota provinsi Aceh, namun tidak menyurutkan semangat siswanya belajar.
Baca juga: Siswa SMAN 3 Seulimeum Ikuti Pretest Literasi Numerasi SMA dan SMK Se-Aceh
Menurutnya tempat bukan menjadi penghalang, semangat harus ditumbuhkan karena kesuksesan adalah milik mereka yang mau berjuang walau dalam keterbatasan.
Pak kadis membagi kiat agar setiap yang dicitakan menjadi kenyataan.
Ia menyebutkan ada tiga syarat yang harus dilakukan jika ingin sukses di masa depan yaitu pikirkan, rencanakan dan jalankan secara konsisten.

“Teruslah bercita-cita. Pikirkan apa yang diimpikan, lalu rencanakan dan wujudkan dengan konsisten,” katanya.
Baca juga: Mahasiswa USK Sosialisasi Pentingnya Kesehatan Mental Remaja di SMAN 3 Seulimeum
Lebih lanjut, ia berpesan agar siswa memanfaatkan waktu selama tiga tahun di sekolah dengan mempersiapkan diri baik secara akademik, keterampilan, maupun fisik.
“Manfaatkan waktu tiga tahun di sini untuk mempersiapkan diri. Jika fisik kuat, berenang bisa, lari keliling lapangan cepat, tes TPA lewat, itulah namanya kesiapan. Ketika kesiapan bertemu kesempatan, Insya Allah kita akan sukses,” ujarnya.
“Kesempatan itu akan ada, beasiswa itu kesempatan, tes tentara kesempatan, UTBK kesempatan, SNBP kesempatan. Jika kita siap, bertemu dengan kesempatan, Insya Allah akan sukses menjadi pemimpin-pemimpin Aceh masa depan,” tambahnya.
Selain melihat kegiatan MPLS, Pak Kadis menyempatkan diri beraudiensi dengan guru dan tenaga kependidikan.

Kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh mereka yang menunggu momen langka ini.
“Kapan lagi bisa berdialog langsung dengan orang paling penting di dinas pendidikan,” ungkap seorang guru.
Bu Yeti, salah seorang guru menceritakan tantangan yang kerap dihadapi pendidik dan siswa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.