Konflik Palestina vs Israel

Update! Sejak 7 Oktober, Tentara Israel Bunuh 40 Ribu warga Palestina di Gaza Termasuk Anak Kecil

Update per Selasa (20/8/2024) sudah sebanyak 40.173 warga Palestina di Gaza dibunuh Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/capture cnn
ILUSTRASI - Bayi kembar berusia tiga hari – Aysal dan Aser, laki-laki dan perempuan tewas dibom Israel bersama ibunya Jumana. Update per Selasa (20/8/2024) sudah sebanyak 40.173 warga Palestina di Gaza dibunuh Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu. 

Kelompok pejuang Islam Hamas secara tegas menolak gencatan senjata (penghentian perang), kepemimpinan Yahya Sinwar lebih menakutkan bagi Israel ketimbang Ismail Haniyeh?

Kelompok pejuang Islam Hamas secara tegas menolak gencatan senjata (penghentian perang), kepemimpinan Yahya Sinwar lebih menakutkan bagi Israel ketimbang Ismail Haniyeh?

Diketahui Yahya Sinwar menjadi pemimpin baru Hamas menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh Israel di Iran akhir Juli lalu.

Yahya Sinwar dikenal sebagai sosok yang keras dan menjadi dalang di balik sejumlah serangan yang berhasil membuat Israel marah.

Salah satunya peristiwa 7 Oktober 2023 lalu yang menewaskan 1.200 warga Israel, Sinwar dianggap sebagai sosok utama di balik serangan mengenaskan sepanjang sejarah zionis itu.

Sosok keras Sinwar pun mulai kelihatan, hal ini ditandai dengan penolakan secara mentah-mentah atas proposal Israel soal gencatan yang berlangsung di Doha, 15-16 Agustus 2024 lalu.

Dilansir dari Times of Israel pada Selasa (20/8/2024), Hamas menerbitkan pernyataan resmi pada Minggu malam kemarin yang isinya menolak persyaratan kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata yang dibahas di Doha.

Kelompok pejuang Islam itu menyalahkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu karena menimbulkan hambatan baru dalam perundingan tersebut.

Sementara pada kesempatan lain, Netanyahu mengatakan kepada para menteri kabinet pada Minggu sebelumnya bahwa dia pesimis mengenai peluang tercapainya kesepakatan.

Terutama mengingat Israel telah bernegosiasi secara efektif dengan negara-negara penengah, bukan dengan Hamas, yang menolak mengirimkan delegasi ke putaran perundingan terakhir.

“Peluangnya tidak tinggi,” demikian pernyataan Netanyahu kepada para menteri dikutip penyiar publik Kan.

Pesimisme Netanyahu, tampaknya bertentangan dengan laporan dari para mediator bahwa negosiasi mengalami kemajuan, dengan potensi akhir yang sukses sudah di depan mata.

Terlebih penolakan Hamas terhadap persyaratan yang dibahas di Doha.

Sementara AS telah mengindikasikan, pihaknya bakal mengadakan pertemuan puncak kedua akhir pekan ini, berharap kesepakatan dapat dirampungkan pada akhir minggu tersebut.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Minggu kemarin, gencatan senjata di Gaza “masih mungkin” dan bahwa “kami tidak akan menyerah.”

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved